Kini istri dan anak telah tinggal bersama saya, setelah sekian bulan lamanya kami tinggal di kota yang berbeda. “Bunda, mari kita cari dokter kandungan terbaik di rumah sakit terbaik di kota ini segera, karna kita harus segera memeriksakan kondisi kandungan Bunda setiap minggu. Apa boleh buat, resiko kita pindah kota saat Bunda sudah hamil tua, kita harus siap menyesuaikan kondisi dengan keadaan di lingkungan yang baru ini”. Senang karna telah bergabung dengan keluarga, namun muncul tantangan hidup lainnya yakni mencari dokter kandungan di wilayah yang baru kami huni.
"Ibu kondisi kandungannya baik-baik saja. Diperkirakan dua hingga tiga minggu mendatang tiba waktu untuk bersalin”, sang dokter menjelaskan dengan tenang dan percaya diri. Kami pun merasa nyaman dengan keterangan dokter tersebut. Karna malam itu ada kebaktian di gereja, kami pun segera meluncur untuk turut berbakti. Setibanya kami di rumah, tiba-tiba istri saya berkata sambil menahan sakit, “Ayah, kok perutku terasa mulas, sakiiittt bangeeett. Gimana nih, aku kenapa ya?” “Bunda harus tenang, kita ke rumah sakit aja”, jawabku sambil mengemas barang-barang perbekalan di rumah sakit. “Aduh, sakit banget. Aku udah gak tahan nahan sakit”, istri saya mengerang-erang kesakitan. Tidak lama kemudian tiba-tiba jok mobil yang diduduki istri saya basah seluruhnya dan terdengar bunyi, “pis … pis … pis”, istri saya seperti mengeluarkan air seni. Ternyata air sejenis air seni itu adalah air ketuban yang telah pecah. Kami tidak mengerti jikalau itu air ketuban.
Kami pun tiba di rumah sakit dan istri saya harus digendong untuk didudukkan di atas kursi roda karena sudah tidak sanggup untuk melangkah berjalan. Sementara pihak rumah sakit memberikan pertolongan kepada istri saya, saya mendengar perawat rumah sakit berkata, “Tahan Bu, kita tunggu dokter tiba sebentar lagi.” Saya beranjak untuk mengambil pakaian ke mobil. Betapa terkejutnya saya ketika mendengar tangisan seorang bayi, “Uek … uek …. Uek”. “Suster, itu suara bayinya siapa?” tanyaku kepada perawat. “Oh, itu bayinya ibu yang baru masuk tadi”, demikian perawat mengarahkan jari telunjuknya kepada istri saya. Ternyata istri saya telah melahirkan hanya mendapat pertolongan perawat sementara dokter sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Puji Tuhan, istri saya dan putri kami ternyata baik-baik saja walau tanpa pertolongan dokter dan air ketuban sudah pecah. Sungguh luar biasa bagaimana Allah mengendalikan segala sesuatu dalam hidup kita, seperti ayat kita pagi ini. Sungguh tak terduga dan ajaib perbuatan tangan-Nya. Saya percaya saudaraku yang lain juga memiliki pengalaman menarik bersama Yesus. Masihkan kita ragu untuk mencari Allah dalam hidup kita? Renungkanlah semua perbuatan besar dan ajaib Allah bagi hidup kita, jadilah percaya dan berserah hanya kepada-Nya, alamilah kuasa Allah dalam hidupmu. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :