Friday, September 30, 2011

Merencanakan Jauh Sebelumnya

Matius 1:20-21, “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Pada waktu usia pernikahan kami menginjak usia satu tahun, adik ipar saya datang ke rumah. Banyak hal yang kami perbincangkan. Namun ada satu hal yang menggelitik hati saya, ketika ia berkata, “Tapi abang orangnya rada pelit Kak, dari dulu kalau memberikan duit gak pernah banyak.” Malam hari sebelum tidur saya ceritakan pembicaraan kami siang itu kepada suami saya sambil bertanya, “Pa, kenapa ya adik-adik pada ngomongin Papa itu pelit?” Lalu dengan tenang suami saya menjawab, “Saya memang sengaja tidak mau memanjakan mereka dengan uang, karena jika saya sudah berkeluarga dan saya tidak bisa lagi memberikan seperti sebelum saya menikah, maka mereka akan menyalahkan istri saya.”

Suami saya telah memikirkan kemungkinan hal yang buruk akan terjadi. Sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk melindungi istri atau keluarga. Terus terang saya kagum dengan cara berpikir orang muda seperti suami saya. Dia belum berumah tangga tapi dia sudah punya perencanaan jauh ke depan, terutama dalam menjaga nama baik istri. Mungkin jarang ditemukan anak-anak muda sekarang yang memiliki pemikiran seperti ini walaupun sesungguhnya kita mengharapkan orang-orang muda sekarang ini memikirkan hal yang sama demi kebaikan rumah tangga mereka kelak.

Namun ada hal yang jauh lebih mengagumkan dari semua itu. Bapa kita di Sorga jauh sebelumnya sudah membuat rencana keselamatan bagi umat manusia yang jatuh dalam dosa. Sekalipun kita sudah berulang kali melakukan pelanggaran hukum Allah, berkali-kali kita jatuh dalam lumpur dosa, Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Kalah saja Allah tidak mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dari sejak sebelum dunia dijadikan, maka sia-sialah arti hidup yang kita jalani saat ini sebab hidup kita hanya akan berakhir selama kita dapat menghirup nafas di dunia ini tanpa ada pengharapan kehidupan yang kekal. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :