Sunday, September 25, 2011

Tetangga Baruku

Titus 3:2, “Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.”

Aku dilahirkan sebagai anak sulung dari sepuluh bersaudara. Papa dan mamaku berasal dari keturunan Chinese. Hidupku bertumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang tidak terlalu peduli dengan agama. Boleh dikatakan agama orang tua saya hanya agama KTP saja, tidak heran kalau saya pun jadi kurang peduli dengan hal-hal keagamaan. Aku menikah ketika aku memasuki usia dua puluh dua tahun dan tinggal di tengah kota di Jakarta. Saya memiliki hobi masak-memasak dan senang menolong orang lain.”

Beberapa lama setelah usia pernikahan kami, saya memiliki tetangga baru yang datang dari kota lain di Surabaya. Saya senang atas kehadiran tetangga kami yang baru, itu berarti saya memiliki teman baru lagi. “Selamat pagi, apa yang bisa saya bantu”, saya memulai percakapan dengan tetangga baru kami tatkala mereka terlihat sibuk menata barang-barang yang mereka angkut dari kota sebelumnya. Sejak saat itu kami mulai membangun persahabatan. Hampir setiap pagi saya mengantarkan makanan ke tetangga baru kami. Satu hal yang membuat saya terheran-heran setiap kali saya mengantarkan makanan ke rumah mereka, saya mendapati mereka selalu sedang berdoa. Hal ini membuat saya penasaran hingga akhirnya saya berdiskusi panjang lebar tentang keyakinan tetangga baru saya.

Banyak hal dari cara hidup tetangga baru kami ini yang menarik perhatian saya disamping keramahtamahan mereka. Hubungan kami sebagai tetangga pun akhirnya lebih terbuka dan saling memperhatikan satu dengan yang lain. Hingga tiba pada satu waktu saya memutuskan untuk bergabung dengan tetangga baru saya dalam iman dan keyakinan kepada Yesus Kristus. Saudaraku, hendaklah keramahtamahan dan sikap lemah lembut dapat terpantul dari cara hidup kita dalam bergaul dengan semua lapisan masyarakat. Niscaya, Allah yang kita sembah akan dipuji dan dimuliakan banyak orang. Hendaklah cara hidup kita menjadi satu kesaksian hidup yang akan diteladani oleh banyak orang, sebab untuk itulah kita dipanggil yakni memiliki pola hidup yang Yesus telah kembangkan selama hidup-Nya di bumi ini. Semoga Allah menolong kita untuk mengerti keberadaan kita setiap hari di lingkungan manapun hanya untuk menunjukkan sikap ramah tamah dan lemah lembut gantinya sikap suka bertengkar dan menimbulkan keonaran. Allah memberkati kita semua. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :