Thursday, September 29, 2011

Sambutan di Pintu Gerbang Mutiara

Wahyu 22:4-5, “dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi disana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

Beberapa tahun yang lalu, keluarga kami sangat bergembira ketika adik saya laki-laki memenangkan salah satu kejuaraan Festival Music Guitar Classic se Asean di Gedung Baranang Siang Bandung. Rasa bangga yang luar biasa mengingat usianya yang masih remaja sudah bisa mendapatkan kejuaraan tingkat Asean. Guru musik adik saya ini berkebangsaan Belanda dan ia telah berhasil mendapatkan bea siswa untuk adik saya untuk melanjutkan pendidikan musik di Belanda dan Austria untuk gelar Maestronya.

Namun kegembiraan itu dipatahkan oleh musibah yang kami terima. Adik saya terkena penyakit kanker usus yang saat itu belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Segala usaha sudah dicoba tetapi dokter sudah memberikan signal kepada orang tua kami bahwa tidak ada jalan lain kecuali kami pasrahkan kepada Tuhan. Dalam keadaan perut masih dibalut oleh perban bekas operasi, adik saya masih sempat tampil dalam acara Recital Guitar Classic di Hotel Indonesia. Kami sangat mengkhawatirkan keadaannya, tetapi justru dia menguatkan kami semua agar supaya kami percaya bahwa Yesus selalu mendampinginya. Hampir 2 tahun lamanya dia menderita penyakit kanker, akhirnya Tuhan pun mengijinkan dia untuk beristirahat sementara. Sebelum kepergiannya dia sempat mengatakan bahwa malaikat sudah menjemput dia dan kami diberi kekuatan oleh dia agar rela melepaskan kepergiannya.

Peristiwa ini sangat memukul kami terutama Ibu kami, yang sempat tergoncang imannya dan beberapa lama tidak mau beribadah ke Gereja dan sempat mempertanyakan keberadaan Tuhan dalam hidupnya. Sahabat, Pendeta dan anggota jemaat datang untuk mengembalikan kepercayaannya. Puji Tuhan, tidak lama kemudian ibu kami kembali datang ke gereja. Kita tidak tahu kapan kematian menghadang kita, karena waktunya adalah waktu Tuhan bukan waktu umat manusia. Dalam keadaan apapun, baik suka atau duka kita bisa saja diijinkan oleh Tuhan untuk beristirahat dari segala jerih lelah mereka. Oleh sebab itu kita harus mencari kebahagiaan kekal yang hanya bisa kita peroleh jika kita selalu setia kepada Tuhan. Kita akan menempati suatu tempat yang tidak ada kesusahan, tiada air mata dan awan gelap yang menutupi kehidupan kita. Yesus akan menyambut kita di Gerbang Mutiara. Merupakan suatu hari yang sangat indah memperoleh kehidupan kekal bersama Allah Bapa. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :