“Pa, aku mau ke Trans Studio besok donk sama kakak Eirene”, pinta anak kami yang tertua. “Boleh aja, tapi kita khan pulang besok ke Jakarta? Trus kamu gak bawa pakaian banyak untuk ganti?” tanyaku memastikan. “Ya, gak apa-apa, kan masih ada beberapa potong pakaian yang sisa”, jawabnya kepada kami. Kami pun menyetujuinya untuk bepergian bersama sepupunya yang saat ini duduk di kelas dua salah satu SMP Negeri terbaik di kota Kembang keesokan harinya, sementara kami pun beranjak untuk kembali ke Jakarta pada pagi hari itu.
Sore itu waktu menunjukkan pukul 5.15 WIB hari Jumat, ketika telepon genggam saya berdering. Terlihat nama anak kami yang tertua muncul di layar telepon. Segera saya mengangkatnya dan terdengar suara anak kami berkata, “Pa, jemput kakak sekarang donk! Kakak gak bawa baju gereja, jadi kakak mau pulang aja walaupun sebenarnya masih pengen tinggal di Bandung.” “Oh gitu nak. Ok, kamu siap-siap aja, Papa langsung jalan ke Bandung sekarang”. Saya pun segera memutar haluan yang tadinya sudah beranjak hendak pulang ke rumah, segera meluncur ke Bandung untuk menjemput anak tertua kami. Sejujurnya, badan saya terasa letih dan penat, perut terasa lapar dan badan terasa dingin karena penyejuk udara di mobil tidak dapat dikecilkan lagi. Namun semua itu tak membuat saya berasalan untuk tidak menjemput putri kekasih kami yang tertua hingga kami tiba di rumah pada pukul 11.00 WIB pada malam hari.
Terbayang dalam pikiran saya sepanjang perjalanan ke Bandung, “Demikianlah kasih Yesus untuk saya dan semua orang, sama seperti saya tidak mengenal lelah untuk memenuhi permintaan anak yang saya kasihi, melupakan rasa letih dan penat, rasa lapar dan kedinginan, hanya oleh karena rasa sayang kepada anak saya.” Kita bersyukur kepada Yesus Kristus untuk semua perbuatan dan pengorbanan-Nya yang tidak mengenal lelah, letih, sakit, takut mati dan lain sebagainya. Namun, apa dan betapa pun menyedihkan dan menyakitkan, IA mengerjakan semua itu hanya untuk kita. Mari kita sambut semua kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita melalui penurutan, kesetiaan dan pelayanan kita kepada-Nya lewat sesama manusia yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita. Allah memberkati kita setiap waktu. Amin.