Thursday, July 21, 2011

LHO, KOK BISA!

Wahyu 2:10, “Jangan takut terhadap apa yang engkau harus derita! …. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”


Saat itu waktu menunjukkan pukul empat di sore hari, saya dan empat orang teman sepakat untuk berangkat ke Bandung dengan satu agenda yang pasti. Maklum, karna hari itu adalah hari libur akhir pekan, perjalanan ke Bandung kami tempuh tiga puluh menit lebih lambat dari biasanya. Tidak heran, cahaya lampu di lokasi telah menerangi seluruh areal pemukiman para pendidik di tingkat Universitas tersebut. Agenda utama pun akhirnya rampung kami kerjakan, empat puluh lima menit setelah kami tiba di lokasi.

“Kita mampir dulu yuk ke rumah Tante “X””, salah seorang teman seperjalanan menyeletuk. Saya dan beberapa teman lainnya pun menganggukkan kepala menandakan setuju. Kami berangkat menuju ke kediaman Om dan Tante “X” yang berada sekitar 700 meter dari lokasi kunjungan kami yang pertama. “Lho, kok bisa Tante?!” Pertanyaan yang mengherankan dan membingungkan hati saya pun terlontar dari mulut saya ketika kami bertemu dengan pemilik rumah yang saya sangat kenal oleh karena kami berasal dari kampung halaman yang sama dengan sang Tante. “Kok, bisa Om? Tapi waktu kita ketemu sebulan yang lalu, Tante baik-baik saja?” Betapa tidak mengherankan hati saya sebab bulan Mei yang lalu kami bertemu dengan mereka sekeluarga keadaan Tante baik-baik saja, mengapa sekarang tiba-tiba menderita penyakit kebutaan akibat penyakit diabetes yang menggerogoti tubuhnya.

Hidup di dunia ini terlihat seperti misteri, tak seorang pun dapat memastikan kondisi segala sesuatu akan baik selalu, sama seperti Tante yang memiliki anak tunggal putri satu-satunya itu, hari ini dapat terlihat sehat walafiat namun esok hari keadaan bisa saja berubah dengan drastis di luar kendali kita. Ayat pagi ini mengingatkan kita bahwa kondisi dunia ini tidak ada yang dapat menjamin kelanggengannya, suka dan duka, tawa dan tangis, untung dan rugi dapat silih berganti menghampiri kita, namun satu hal yang pasti bahwa upah mahkota kehidupan menjadi milik kita bilamana kita setia dalam iman kepada Yesus Kristus yang adalah Juruselamat kita, tanpa peduli apakah kita buta, tuli, bisu atau sempurna dalam indera kita secara fisik. Semoga kita setia sampai akhir dan Allah akan mengaruniakan mahkota kehidupan kepada kita di surga kelak. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” di bawah ini ;