Wednesday, July 27, 2011

NASIB SEORANG PEMBURU

1 Yohanes 4:7, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.”

“Karen, buruan beres-beres dah, sikat gigi, cuci kaki naik ke tempat tidur kalau kamu udah selesai beresin buku-buku untuk ke sekolah besok! Udah jam berapa nih sekarang, udah malem, besok kamu susah lagi dibangunin mau ke sekolah”, perintahku kepada sang cucu yang setia menemani hidup kesendirianku selama ini. Kehadirannya cukup membahagiakan hatiku, paling tidak ada teman bicara di rumah setiap hari, sehingga rasa kesepian tidak selalu menggangguku. Baru beberapa menit berlalu ketika saya memerintahkan cucu saya untuk tidur, tiba-tiba terdengar suaranya memanggilku, “Nenek, aku gak bisa tidur, ceritain cerita menarik donk supaya Karen bisa tidur”, pintanya dengan polos sambil saya pun menganggukkan kepala menandakan setuju untuk bercerita.

Ya udah, nenek mau bercerita sambil kamu memejamkan mata ya, ceritanya begini, “Ada seorang Pemburu sedang berburu ke hutan. Ia pun beristirahat di bawah sebuah pohon yang rindang karena kehausan dan keletihan akibat seharian berburu namun tidak mendapatkan seekor pun binatang hasil buruan. Angin kencang berhembus melintasi pohon-pohonan membuat sang Pemburu mengantuk dan tertidur, sementara saat yang sama dedaunan pun berjatuhan tepat di atas telaga dan seekor semut bertengger di atas daun tersebut. “Tolong! Tolong! Teriak semut dengan keras hingga seekor burung mendengar teriakan itu dan menolongnya dengan cara mengangkat daun tersebut dan meletakkannya ke darat. Burung tersebut pun berkicau mengeluarkan suaranya yang indah pertanda bahagia atas diselamatkannya semut tersebut. Hanya naas bagi burung tersebut, kicauannya membuat sang Pemburu terkejut, terbangun dan bergegas untuk menembak setelah ia ketahui bahwa itu adalah suara seekor burung. Belum sempat bagi sang Pemburu untuk melampiaskan niatnya, keburu semut menggigit kakinya dan mengganggu konsentrasi sang Pemburu, sehingga tembakan yang semula diarahkan kepada seekor burung akhirnya meleset tidak tepat sasaran. Semut melarikan diri dan burung pun melarikan diri dari cengkeraman sang Pemburu sambil satu dengan yang lain mengucapkan terima kasih karena mereka dapat saling menyelamatkan diri mereka masing-masing.”

Kita wajib untuk hidup saling mengasihi dan hidup tolong menolong satu dengan yang lain, karena dengan melakukan hal demikian, secara tidak sadar kita telah menyelamatkan diri kita sendiri. Rencanakanlah kebaikan terhadap sesama manusia, maka Allah yang adalah sumber kasih dan kemurahan akan memberkati kita dengan berkat yang berkelimpahan sepanjang masa bahkan menjadi kesaksian bagi banyak orang, bahwa orang yang hidup dalam kasih akan menerima kasih yang lebih besar dari sang Khalik kita. Allah memberkati kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :