2 Korintus 5:19, “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
Waktu menunjukkan pukul delapan malam, pada awal liburan akhir pekan. Kemacetan yang luar biasa terjadi pada sore hari itu, sehingga perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit saat hari libur, kami tempuh selama dua setengah jam dari pusat bisnis Jakarta menuju ke Bekasi. Telepon genggam berdering ketika saya tiba di rumah saudara yang seperjalanan dengan saya. “Bang, pihak keluarga dari pengendara truk yang menabrak sudah ada bersama Yanto. Sekarang sedang meluncur ke Cibinong menuju ke rumah duka. Yanto berharap abang bisa hadir supaya kita selesaikan upaya perdamaian bagi kedua belah pihak”, demikian Yanto, adik sepupu istri saya memberitahukan perkembangan yang ada.
Walau badan terasa penat, saya pun berniat untuk pergi guna menyelesaikan upaya perdamaian yang telah kami koordinasikan sedemikian rupa sepanjang minggu ini. Saya pun tiba di lokasi rumah duka di Cibinong empat puluh lima menit kemudian. Kedua belah pihak perwakilan keluarga telah berkumpul termasuk Om Ichsan, adik dari Ibu mertua saya dan saya sendiri. Acara untuk berdamai pun dilangsungkan beberapa menit setelah saya tiba di lokasi. Ini adalah kali yang pertama saya mengikuti acara “berdamai” oleh karena terjadinya kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa kakak sepupu istri saya ini. Acara berlangsung hikmat walau harus disertai dengan rasa sedih dan tangisan.
Teringat dalam benak saya bagaimana Allah Bapa menyerahkan Yesus Kristus menjadi korban pendamaian bagi setiap orang di bumi yang telah berdosa ini. Yesus harus merelakan nyawanya demi hidup orang lain, dimana tiada seorang pun manusia yang mau menjadi korban pendamaian namun harus mengorbankan nyawanya seperti Dia di dunia ini. Betapa kita patut bersyukur kepada Yesus, Korban Pendamaian yang mengangkut dosa isi dunia ini. Hanya dengan menerima DIA sebagai korban keselamatan bagi kita, maka kita akan dapat dimenangkan untuk hidup yang kekal kelak. Biarlah Roh Kudus yang memeteraikan pengorbanan Yesus bagi kita, maka kita mengasihi-Nya melalui penurutan kita kepada-Nya. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" dibawah ini ;