Wednesday, July 27, 2011

Perubahan Kecil dalam diri kita, menjadi alat pekabaran INJIL

Dorongan Pelayanan Perorangan (PP) pada hari sabat 23 Jui 2011, dibawakan oleh Bapak Ramli Manurung. Keberhasilan dan kemajuan tidak selalu karena perubahan yang spektakuler tetapi bisa karena perubahan-perubahan yang kecil. Sudah lama saya mencoba untuk menjalani pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, demikian kata-kata pendahuluan pada acara PP yang dibawakan oleh Bp. Ramli Manurung.

Pola hidup sehat tersebut tanpa saya sadari telah menjadi perhatian beberapa teman2 saya di kantor, sehingga ketika kami pergi keluar untuk makan bersama, tanpa saya ceritakan mereka langsung menyatakan bahwa saya tidak lagi makan daging. Saya tidak menceritakan pada orang-orang tentang makanan saya, tetapi saya praktekkan, maka mereka yang menceritakan pada orang lain.

Memori saya tidak terlalu kuat untuk mengingat sesuatu atau gampang kena virus, bahkan terkadang lupa isi khotbah, setelah selesai dari gereja. Kadang juga saya seperti mengantuk di gereja, istri saya terkadang mencubit saya dan bertanya, “kamu dengar ngga khotbahnya”? kemudian saya jawab “saya bisa dengar khotbahnya walau dengan mata saya yang tertutup”. Meskipun terkadang saya juga tertidur. Sepulang dari gereja saya bahkan sering lupa apa yang telah dikhotbahkan di gereja.

Demikian juga apa yang terjadi ketika saya pulang dari kantor, saya sering lupa akan apa yang sudah saya kerjakan di kantor. Pekerjaan saya menuntut saya untuk sering bepergian keluar kota, dan ketika menginap di hotel, saya sering temukan brosur atau kertas notes kecil yang ada didalam kamar hotel itu dan saya bawa sebagai bahan bacaan atau untuk mencatat sesuatu yang perlu dan akan saya kerjakan dan telah lakukan.

Sekitar dua tahun lalu, saya mencoba melakukan untuk mancatat setiap apa yang saya kerjakan, dan itu sangat baik sebagai bahan pengingat ketika suatu saat nanti saya lupa akan hal yang sudah saya kerjakan. Saya kemudian terpikir untuk malakukannya ketika saya ke gereja dan saya harus mancatat setiap pelajaran dari khotbah supaya saya bisa mengingat hal-hal yang penting itu, untuk kemudian saya bisa bagikan juga kepada orang lain.

Sebagai penutup, Bapak Ramli Manurung mengutip satu ayat dari Alkitab, Roma 12:6, “Demikianlah Kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita”.

Biarlah kita gunakan talenta kita di gereja sekecil apapun, gunakanlah untuk pekerjaan Tuhan dan gereja akan maju dengan menggunakan seluruh talenta yang ada.


:: Debby ::