Sunday, July 24, 2011

TERLALU BESAR JUMLAHNYA UNTUK DIHITUNG

Mazmur 40:6, “Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.”


Peristiwa ini terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Malam itu adalah hari Jumat, gereja di mana saya tercatat sebagai anggota jemaat mengadakan kebaktian bersama dengan seluruh anggota jemaat. Waktu menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit pada sore hari, saya merebus dua butir telur di atas penggorengan atau belanga. Sambil saya menyalakan kompor masak, saya juga berkemas untuk berangkat ke gereja mengikuti kebaktian pada Jumat malam. Akhirnya, saya pun berangkat ke gereja untuk berbakti, sementara kompor masak sedang menyala dengan dua butir telur di rebus di atasnya.

Sedang kebaktian malam akan berakhir, saya teringat akan masakan dua butir telur dan kompor yang menyala di rumah. Saya pulang menggunakan koasi – angkutan umum yang saat itu saya miliki. Namun sangat disayangkan, perjalanan pulang ke rumah tidak lancar seperti dugaan saya. “Takari, tolong minggir saya turun di sini aja. Kamu langsung aja ke rumah, saya akan naik ojek supaya cepet tiba di rumah”, ungkapku kepada sopir yang mengendarai koasi milik saya. “Bang Ojek, tolong antarkan saya ke rumah donk, saya harus cepat sampai rumah karna saya meninggalkan kompor masak menyala sudah beberapa jam lamanya”, teriak saya kepada bang Ojek dengan nafas sedikit terengah dibarengi rasa stress dan panik yang luar biasa. Setibanya di rumah, garasi segera saya buka dan berlari menuju dapur untuk memastikan tidak ada kobaran api dan rumah saya dalam keadaan selamat. Puji Tuhan, ditengah kepanikan, stress dan rasa takut yang menghantui pikiran saya, ternyata Allah memeliharakan saya dan rumah saya dengan segala isinya. Air rebusan habis tertelan panasnya api, penggorengan bersama dengan kedua butir telur yang saya masak menjadi hangus, namun kompor masak tidak meledak dan kebakaran pun tidak terjadi.

Peristiwa yang terjadi membuktikan ayat roti pagi kita saat ini. Sungguh besar perbuatan tangan-Nya bahkan segala maksud-Nya untuk kita umat-Nya. Selayaknya kita memberitakan dan mengatakannya menjadi kesaksian bagi orang lain walau terlalu besar jumlahnya untuk dihitung. Jika ALLAH berkenan untuk diselamatkan tak seorang pun jua yang dapat mencegahnya demikian sebaliknya jika ALLAH mengijinkan suatu peristiwa harus terjadi untuk membuktikan kebesaran-Nya, maka itu pun pastilah terjadi. Sembah sujudlah dihadapan-Nya, ya segenap makhluk sebab Ia berkuasa di bumi dan di sorga. Allah memberkati saudara dan saya. Amin.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini ;