Kembali pada bulan Okober ini, jemaat Kemang Pratama menyelenggarakan program Sabat Anak. Acara yang diselenggarakan pada hari Sabat, 20 Oktober 2011 ini memang dikhususkan untuk anak-anak. Mulai dari acara Sekolah Sabat, Khotbah, sampai dengan acara PemudaAdvent semuanya melibatkan anak-anak.
Saat memasuki gereja pada hari itu, suasana yang berbeda langsung terasa. Pada pintu masuk, ada hiasan balon. Begitu juga didalam ruangan gereja. Spanduk Sabat anak terpampang pada bagian atas mimbar, sedangkan mimbar juga dipenuhi dengan hiasan tanam-tanaman dan balon. Dan tak lupa, sebuah pin disematkan kepada anggota yang hadir pada saat itu.
Acara dibuka dengan song service yang dibawakan oleh Velan Sormin dengan diiringi oleh Joshua Simanjuntak. Pemimpin Acara, Stella Simanjuntak mengundang jemaat untuk menyanyikan Lagu Sion nomor 149, ”aku Tak Ingin Harta”, sebagai lagu pembukaan. Ayat inti dan doa pembukaan dibawakan oleh Rodney Maringka, kemudian dilanjutkan dengan berita mision yang dibawakan oleh anak-anak dalam bentuk drama. Lagu pujian sabat ini dibawakan oleh guru-guru Sekolah Sabat anak, dan dilanjutkan dengan diskusi pelajaran Sekolah Sabat seperti biasanya.
Usai diskusi pelajaran SS, renungan Pelayanan Perorangan dibawakan oleh Christ Simanjuntak. Kemudian acara Sekolah Sabat ditutup dengan menyanyikan Lagu Sion nomor 181, ”Yesus Sahabat Terindah”, dan doa penutu dilayangkan oleh Kimberly Simanjuntak.
Pada bagian khotbah, pemimpin biduan Raissa Maringka mengundang jemaat untuk memasuki jam khotbah dengan menyanyikan lagu ”Tuhan Ada Dalam Kaabah” dengan diiringi oleh Felisya Tambunan pada piano.
Bacaan Alkitab bersahutan dipimpin oleh ibu Lies Endahwati, yang juga merupakan pemimpin departemen Pelayanan Anak jemaat Kemang Pratama. Ayat bersahutan kali ini diambil dari beberapa ayat, yaitu dari Yes 48:12, Maz.119:145, Maz 32:8, Maz 26:3, Jer 31:33, Maz 119:97, Yes 49:15.16, Maz 35:28, Yeh 34:16, dan Maz 86:11, yang berbunyi : ”Dengarlah Israel, umat yang Kupanggil, Aku tetap Allahmu. Dengan segenap hati aku berseru kepada-Mu; jawablah aku ya TUHAN. Aku akan menunjukkan jalan yang harus kautempuh. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Betapa ku cintai Taurat-Mu! Aku merenung-kannya sepanjang hari. Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; Dan lidahku akan menyebut-nyebut keadilan-Mu, memuji-muji Engkau sepanjang hari. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu”
Ayat-ayat ini dibacakan secara bergantian oleh anak-anak.
Lagu pembukaan diambil dari buku Advent Youth Sing nomor 152 yang berjudul ”Pass It On”, kemudian ibu Sitimei Kapitan melayangkan doa syafaat. Bacaan persembahan dibawakan oleh ibu Sari Tobing, dan setelah diakon mengumpulkan persembahan, doa juga dilayangkan oleh ibu Sari.
Cerita anak kali ini dibawakan oleh bapak Willy Wuisan dengan sangat menarik, sehingga bukan saja anak-anak yang tertarik, namun semua yang hadir turut menyimak cerita mengenai domba yang hilang yang dibawakan secara interaktif. Setelah itu, Koor Anak-anak membawakan lagu pujian.
Setelah ibu Lies Endahwati membacakan ayat inti yang diambil dari Filipi 2:5-11, ” Dalam kehidupanmu, kamu harus berpikir dan bertindak seperti Kristus Yesus. Kristus sendiri, seperti Allah dalam segala hal.:Dia setara dengan Allah.Tapi dia tidak berpikir bahwa menjadi setara dengan Allah merupakan sesuatu yang harus dipertahankan. Dia menyerahkan tempat-Nya kepada Allah dan menjadikan diri-Nya sendiri bukan apa-apa. Dia lahir menjadi seorang manusia dan menjadi seperti seorang hamba. Dan ketika dia hidup sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya sendiri dan taat sepenuhnya kepada Allah. Dia taat bahkan ketika hal itu menyebabkan Dia mati -- mati di kayu salib. Jadi Allah mengangkat Kristus ke tempat yang tertinggi. Allah membuat nama Kristus lebih besar dari setiap nama lain. Allah ingin setiap lutut bertekuk kepada Yesus- Semua orang di surga, di bumi, dan di bawah bumi. Setiap orang akan mengatakan, "Yesus Kristus adalah Tuhan" Dan membawa kemuliaan kepada Allah Bapa.
Sesuai dengan tema Sabat Anak Tahun 2011, pendeta Sonny Kapitan membawakan khotbah dengan judul “Be Like Jesus, Go Fishing!”. Namun, kali ini khotbah dilakukan sedikit berbeda dengan yang biasanya. Kali ini, pengkhotbah turun dari mimbar, berganti pakaian dengan pakaian nelayan dan turut membawakan drama bersama dengan anak-anak. Ada Velan Sormin, ada Timothy Christian Purnama berpakaian pada zaman Alkitab, ada Junior Tampubolon memakai baju seorang dokter, ada Veber Sormin mengenakan baju seorang kerja kontruksi, helm dan sabuk kerja. Dan ada juga Kimberly Simanjuntak yang menggunakan kacamata dan membawa buku seolah sebagai guru. Semua mereka pada intinya menyatakan bahwa saat mereka besar nanti, dalam profesi apapun, mereka siap menjadi seperti Yesus. Menjadi penjala manusia.
Diakhir khotbah, pendeta Sonny Kapitan memberikan kesimpulannya yang intinya, juga mengajak semua dari kita untuk dapat menjadi seperti Yesus dan memberitakan kabar keselamatan kepada semua orang.
Khotbah diakhiri dengan menyanyikan lagu dari Advent Yout Sing nomor 159, ”Savior, Like a Shepherd Lead Us”, kemudian ditutup dengan doa berkat oleh Pdt. Sonnt Kapitan.
Children Talent
Usai potluck, acara Sabat Anak kembali dilanjutkan. Kali ini, anak-anak diberi kesempatan untuk menampilkan talenta-talenta mereka. Acara dibuka oleh ibu Lies Purnama, kemudian secara bergantian anak-anak memulai talenta-talenta mereka.
Acara dibagi menjadi tiga sesi dan pada setiap sesi, disuguhkan lagu pujian yang dibawakan secara bergantian oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan orang-orang muda. Mulai dari anak-anak yang terkecil sampai yang besar tampil membawakan talenta mereka. Ada yang bernyanyi, bermain musik, bercerita dan berkhotbah. Semua dibawakan dengan penuh semangat dan suka cita. Dan diakhir tiap sesi, para juri – kementator memberikan komnetar atas penampilan anak-anak. Umumnya, para juri sepakat bahwa semua anak-anak mempunyai hal-hal positif yang dapat lebih dikembangkan agar dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam membawakan talenta-talenta mereka.
Diakhir acara, anak-anak mendapatkan bingkisan kenang-kenangan dari Departemen Pelayanan Anak. Setelah acara tutup sabat, kembali semua yang hadir menikmati hidangan makan malam ditambah dengan es krim.
Sampai jumpa di Acara Children Talent tahun depan.
- aster ungu -