Monday, October 17, 2011

TABAHLAH!


2 Tawarikh 17:5-6, “Oleh sebab itu TUHAN mengokohkan kerajaan yang berada di bawah kekuasaanya. Seluruh Yehuda memberikan persembahan kepada Yosafat, sehingga ia menjadi kaya dan terhormat. Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN. Pula ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang berhala.


“Selamat siang boss, apa kabar, sorry tadi telepon ya? Lagi di mana sekarang! Apakah ada Balikpapan?” tanya sahabat lama saya melalui sms setelah beberapa lama saya bertelepon kepadanya namun tidak mendapatkan jawaban. Kami telah bersahabat sejak saya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, bahkan ia pernah kost di rumah selama kami tiga tahun lamanya. Sahabat saya ini adalah orang yang berperilaku dan bermoral baik, setia dan takut akan Tuhan walaupun ia bertumbuh dan berasal dari keluarga yang sangat miskin bahkan di antara penduduk yang tinggal di kampung tersebut.


“Iya kawan, saya menginap di Grand Jatra Hotel”, jawabku kembali melalui sms. “Berapa hari di Balikpapan? Nanti malamlah aku ke sana, di kamar berapa kawan?” ia bertanya lebih lanjut kepada saya lewat media yang sama pula. “Saya belum check-in, nanti sore baru check-in dan besok sore kembali ke Jakarta”, jawaban smsku kepadanya karna setibanya saya di bandara Sepinggan langsung menghadiri rapat di klien. Pukul 8.40 menit malam hari waktu Balikpapan, sahabat saya pun bertelepon dan suara diujung telepon berkata, “Posisi di mana kawan, aku sudah di lobby hotel.” “Saya ada di Pizza Hut, persis di mal yang berada satu gedung dengan hotel tempat saya menginap.


“Bagaimana kamu bisa tiba di Balikpapan ini dan mulai tahun berapa kamu ada di kota ini?” tanyaku setelah beberapa menit kami bertemu, mengobrol tentang banyak hal. Ia pun mulai menceritakan pengalaman hidupnya sejak ia menamatkan sekolah di tingkat lanjutan atas, berangkat dengan modal uang Rp 75.000,- dengan menaiki kapal laut “KAMBUNA” mendarat di kota penghasil kepiting ini. “Aku berangkat dan merantau ke kota ini hanya dengan modal doa. Tidak ada keluarga saya di kota ini, kenalan pun tidak”, ceritanya panjang lebar. “Apa pun pekerjaan halal saya kerjakan mulai dari kuli bangunan, menjadi kostur di gereja hingga TUHAN memberikan saya jalan ke luar memulai usaha kecil-kecilan sambil berkuliah malam dan sampai sekarang ini saya dapat diterima menjadi pegawai di Pertamina Balikpapan.” Banyak pengalaman lain yang mengharukan dan memprihatinkan saya selama mendengarkan ia bercerita, namun satu hal yang pasti dalam penderitaan dan kemiskinan hidup, tidak menjadi kendala untuk maju sepanjang kita tabah dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kita. Sahabat saya menjadi anggota gereja yang setia dalam pelayanan pekerjaan Tuhan bahkan banyak membantu keluarga-keluarga yang miskin, adakah kita setia dan tabah dalam menjalani kehidupan ini sambil hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan? Teladan Yosafat dan sahabat saya ini kiranya menguatkan kita hari ini untuk hidup lebih baik. Amin.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada Sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: