Kejadian 5:24, “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat Allah.”
“Ajir, kita usahakan rapat kita hari ini selesai jam 11.00 WITA atau paling lambat jam 11.30 WITA”, pesanku kepada tim yang mendampingi saya pada sebuah tugas perjalanan dinas ke kota yang cuacanya cukup panas karena berada di tepi laut. “Iya Pak, saya akan atur jadwal rapat kita supaya bisa berakhir jam 11.00 pagi ini. Kita akan mengadakan rapat dengan empat orang pejabat yang berlokasi di tiga tempat terpisah namun tidak terlalu jauh”, demikian Ajir menjelaskan lebih detail mengenai rencana kerja setengah hari ini. “Bagus deh kalau gitu. Kalau memang kita sudah selesai setengah hari, kita makan siang, beli oleh-oleh lalu langsung aja kita ke airport “go show” minta tiket pulang kita dirubah ke penerbangan yang lebih awal sebelum jadwal kita seharusnya” jawabku seraya menjelaskan rencana kegiatan selanjutnya.
Tanpa kami sadari rapat dengan beberapa pejabat BUMN di kota itu pun selesai sesuai waktu yang telah kami rencanakan. “Kita sekarang ke kantor Garuda Indonesia aja untuk “city check in” supaya gak keburu-buru nanti ke airportnya. Kalau memang kita bisa dapat penerbangan yang lebih awal, kan gampang untuk cancel boarding pass yang sekarang”, ujarku kepada kedua orang tim yang mendampingi. “Pak, apa ini kantor perwakilan Garuda Indonesia di kota ini?” tanyaku kepada petugas keamanan yang berdiri di depan pintu saat menyambut kami masuk. “Oh iya benar Pak, ini kantor perwakilan kita di kota ini””, jawab sang Petugas Keamanan. “Kalau begitu Pak Robert (nama samaran) ada di sini donk?” tanyaku lanjut kepadanya. “Iya benar Pak, beliau berkantor di sini”, jawab Petugas Keamanan meyakinkan saya. “Boleh tolong telepon beliau dan beritahukan saya sedang ada di sini”, pintaku kepada Petugas Kemanan sambil memberitahukan nama saya kepadanya.
Kami pun akhirnya bertemu dan ngobrol-ngobrol sebentar. Saya pun menceritakan kedatangan saya beberapa hari di kota itu sekaligus memberitahukan rencana selanjutnya untuk sore hari itu. Beliau pun meminta timnya untuk segera memeriksa apakah penerbangan lebih awal tersedia untuk kami berdua. “Maaf Pak, untuk jam segitu penuh semua”, kata sang petugas. Pak Robert ini pun menjelaskan, “Memang karna hari Jumat, penerbangan dari kota ini menuju ke Jakarta selalu padat Bro. Begini aja, kalian langsung aja ke airport, nanti saya telepon petugas kami di bandara supaya kalian di prioritaskan, pasti bisa.” “Ok Bro, thanks banget untuk bantuannya. Aku kebetulan harus tiba di Jakarta lebih awal karna satu berita duka yang saya terima tadi pagi”, ungkapku kepadanya sambil kami bersalaman dan berpisah. Sore itu, kami berhasil kembali ke Jakarta pada penerbangan yang lebih awal dari jadwal seharusnya. Indahnya memiliki persahabatan dengan banyak orang, membawa kemudahan dan keberuntungan saat kita memerlukannya. Lebih dari apa yang manusia dapat bantu dan berikan, Allah akan berikan kepada kita jikalau kita bersahabat baik dengan-Nya sama seperti persahabatan Henokh membawa berkat terindah bagi dirinya sendiri sehingga ia tidak mengalami kematian di dunia ini bahkan berada di sorga. Allah memberkati kita untuk memiliki pergaulan yang baik dengan-Nya setiap saat. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :