Amsal 3:5, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.”
Dua hal yang menghantui ekonomi keluarga kami yakni dana pendidikan bagi ketiga anak kami dan biaya pengobatan ketika kami mengalami sakit. Bergabungnya suami saya ke lembaga pendidikan tempat saya bekerja mengurangi beban berat ekonomi keluarga kami. Sedikit banyaknya untuk biaya pendidikan anak kami yang berkuliah saat ini perlahan-lahan dapat kami tutupi. Namun masalah biaya pengobatan, hmmmm inilah masalah untuk kami, darimana kami mendapatkan biaya pengobatan ketika kami sakit.
“Aduh gimana ini Papi, anak kita Rico (bukan nama sebenarnya) sakit. Kita harus bawa dia ke dokter, tapi kita bayar pake apa ya?” saya bicara ke suami sambil bingung. Sudah pasti suami saya pun mengalami kebingungan yang sama. Alhasil, kami pun beberapa kali berobat menggunakan nama saudara kami yang bekerja di perusahaan, lalu ia akan mengklaim pengobatan itu ke perusahaannya serta mengembalikannya kepada kami ketika klaim itu didapatkan dari perusahaan. Terus terang, hal ini menghantui hati nurani saya karna saya tau cara ini tidak benar. Saya pun bertekad untuk tidak mengulangi hal itu untuk ke sekian kalinya. Hal ini didasari ketika saya sekeluarga berada di asrama kampus anak saya berkuliah, anak kami Rico ini tiba-tiba sakit lagi, namun ia sakit ketika waktu menunjukkan pukul 2 subuh. “Papi ayo kita bawa ke rumah sakit sekarang, tolong keluarkan mobil segera”, tegasku kepada suami sambil kami berjalan menuju ke parkir mobil. “Astaga, gimana caranya mobil kita bisa keluar nih, sementara Rico udah tambah sesak aja nafasnya”, teriakku kepada suami sambil kalut.
Sejak saat itulah saya bertekad tidak mau berbohong lagi dengan menggunakan nama saudara kami ketika berobat. Doaku dalam hati sambil menangis, “Tuhan, ampunilah kami sekeluarga. Saya menyesal mengapa saya menggunakan caraku sendiri untuk menyelesaikan masalah ini, padahal Engkau Tuhan pemelihara hidup kami. Mulai hari ini, saya tidak akan menggunakan cara-caraku sendiri, namun saya mau kepastian jawaban dan penyelesaian dari Tuhan setiap kali kami mengalami masalah yang sama dengan kesehatan kami, maka Engkau akan menyediakan semua biaya-biaya itu.” Perasaan hati saya terasa lebih tenang, saya yakin Allah akan memeliharakan kami. Saudaraku, biarlah ayat roti pagi hari ini menyadarkan kita bahwa Allah sumber segala jawaban permasalahan kita, jangan gunakan cara-cara kita sendiri! Belum tentu hal itu berkenan bagi Tuhan. Allah memberkati kita untuk yakin kepada-Nya setiap hari. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :