Titus 2:2,3,6 & 7, “Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik. Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.”
Kegiatan saya setiap harinya menjemput anak-anak kami dari sekolah, mengantarkan mereka ke tempat les dan keperluan lain yang anak-anak kami perlukan. Hari-hari berlalu, saya banyak habiskan waktu bersama dengan anak-anak, karena tugas utama saya saat ini sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan kantor telah saya tinggalkan sejak dua belas tahun yang lalu ketika Allah mengijinkan saya melahirkan anak untuk kami rawat di dalam rumah tangga kami. Ada banyak hal-hal menarik dan lucu sering saya dapatkan ketika berjalan bersama anak-anak dan mendengarkan kedua anak kami saling mengobrol dan membicarakan beberapa topik yang mereka anggap menarik untuk dibicarakan.
Sore itu saya harus mengantarkan kedua anak kami mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di lembaga pendidikan lain di luar sekolah. Kami berada di ruang tamu sambil menonton televisi sementara jam kursus belum tiba. Tiba-tiba muncul iklan promosi Blackberry Dakota, jenis telepon genggam generasi yang lebih unggul dari sebelumnya. Saya dan anak-anak serius memperhatikan iklan tersebut dengan kemasan promosi yang begitu menarik perhatian setiap penonton. “Wah, tumben ya Papi belum beli Blackberry Dakota. Biasanya setiap ada jenis BB atau handphone lain yang baru, pasti Papi udah langsung beli”, komentar anak tertua kami. “Kakak, jangan sampai Papi ngeliat iklan ini, ntar dia pasti gak bisa nahan selera untuk gak beli”, celetuk anak kami yang bungsu menyambung komentar kakaknya. Mereka saling ngobrol membicarakan suami saya, Papi mereka setelah iklan berlalu.
Lucu dan merasa geli saya mendengar komentar kedua anak kami. Ingin rasanya tertawa terbahak mengingat komentar mereka. Tanpa kita sadari ternyata anak-anak kita memperhatikan tingkah laku kita sebagai orang tua, entah itu perkataan maupun gaya hidup yang muncul ke permukaan dan terlihat oleh anak-anak kita. Syukur kepada Allah, atas nasihatnya bagi saudara dan saya pada pagi ini melalui ayat roti pagi hari ini. Baik kita sebagai ayah atau suami, ibu atau istri bahkan sebagai anak-anak, Allah meminta kita untuk menjadi teladan dalam hal-hal kebaikan gantinya bahan cemoohan orang lain karna kelakuan kita yang tidak terpuji. Banyak hal yang harus kita perhatikan tentang bagaimana kita harus, berbicara dan bertindak lewat ayat pagi ini. Kiranya Roh Kudus menolong kita memantulkan gaya hidup yang baik dalam segala hal menjadi teladan yang hidup bagi orang lain dan membawa puji dan hormat bagi nama Tuhan.. Amin
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :