Saturday, October 15, 2011

PANIK??? BERDOA!

Mazmur 9:10, “Demikianlah Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.”


Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB Jumat sore hari, kami sudah harus meninggalkan kantor menuju ke rumah. Sore itu kami harus segera meluncur ke gereja, karena malam nya istri saya mendapat tugas untuk membawakan renungan dalam acara vesper. “Mami, gimana ya? Papi masih harus ketemu klien sebentar di Thamrin City hanya untuk tiga puluh menit lamanya. Kita ke sana sebentar ya?” ujar saya kepada istri sambil mengarahkan stir kendaraan ke lokasi pertemuan. Di luar dugaan, pertemuan saya dengan klien memerlukan waktu lebih dari tiga puluh menit. Tidak heran istri saya sudah beberapa kali menelepon saya mengingatkan waktu. Lima belas menit pun berlalu, namun pembicaraan kami belum kunjung usai juga. Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pertemuan tersebut pada hari Senin mendatang. Belum lagi kota Jakarta macetnya luar biasa pada hari Jumat sore sementara waktu kami sangat mepet untuk segera tiba di gereja sebelum pukul 19.30 WIB.

Kemacetan dan antrian panjang telah menanti kami ketika kami keluar dari area Thamrin City. Kendaraan hanya sesekali bergerak dan berhenti lebih dari 10 menit. Istri saya sudah mulai tidak sabar dan marah-marah, karena saya memilih jalan yang salah dan terlalu lama berada di kota. Saya katakan, “Sabar, sebentar lagi jalanan akan lancar” jawab saya untuk menghibur hatinya, sementara saya juga memikirkan bagaimana jika kami tetap terjebak di sana dan tidak bisa tiba di gereja tepat waktu. Saya kemudian berpikir cepat dengan seketika memutar balik arah kendaraan kami dan melewati jalan tikus, gang-gang kecil di belakang hotel Grand Hyatt, tetapi di sana pun padat tidak bergerak, saya putar kembali masuk ke hotel Grand Hyatt dan keluar melewati bundaran HI, kemudian menerobos jalur three in one, di jalan Thamrin yang tidak di jaga polisi.

Karena istri saya terus panik dan waktu menunjukkan pukul 18.45 sementara kami masih di jalan Pramuka, saya katakan kepada istri, “Kamu tenang saja, berdoalah agar kita tidak terjebak macet, atau membaca untuk menghilangkan kepanikan. Maklum dia baru pertama kali akan melayani di acara vesper selama kami bergereja di tempat ini. Saya terus memacu kendaraan dengan cepat, dengan pertolongan Tuhan, DIA masih ijinkan kami untuk dapat terlibat dalam pelayanan kebaktian vesper tersebut dan menolong kami untuk dapat melewati jalan-jalan yang padat itu. Kami pun tiba di gereja dengan selamat pada pukul 19.35. Puji Tuhan, kepanikan dan kepadatan lalu lintas pun sirna ketika kami menyebut nama Tuhan dan meminta pertolongan-Nya. Undanglah selalu Roh Kudus dan selalu berkomunikasi dengan Tuhan, Ia akan selalu beserta dengan kita. Mari kita belajar untuk mempersiapkan segala sesuatu lebih matang teristimewa dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, sehingga membawa berkat dan sukacita bagi kita serta puji dan hormat bagi nama Tuhan. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :