Wednesday, October 19, 2011

TERKUTUKLAH IA!

1 Korintus 16:22, “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!.”


Pagi itu hari Jumat yang cerah didukung oleh pemandangan pantai yang indah. Hotel tempat kami menginap persis berada di tepi pantai. Waktu menunjukkan pukul 7.35 WITA, kami pun beranjak dari hotel menuju ke lokasi rapat yang memakan waktu sekitar 15 menit perjalanan lamanya. Saya didampiung dengan dua orang memasuki gedung berlantai dua. “Pagi bu, apa pak Imam ada di ruangan?” tanya salah seorang teman saya yang berasal dari kota itu. “Bapak lagi senam, nanti saja sekitar jam 8.30 bapak kembali ke sini, beliau kemungkinan sudah ada”, jawab sang Sekretaris. Maklum, pagi itu kami ada jadwal rapat dengan salah seorang Pejabat penting di perusahaan itu. Banyak proyek yang kami dapatkan adalah atas keputusan beliau.

Kami pun akhirnya diterima dengan baik oleh pak Imam, setelah sekitar 15 menit menunggu di ruang tunggu lantai dua gedung tersebut. “Selamat pagi, mari Pak silahkan masuk. Silahkan duduk”, sapa beliau sambil menawarkan kami untuk duduk dan menikmati snack yang dihidangkan di meja. Kami pun terlibat dalam percakapan baik yang bersifat dinas dan serius maupun yang sifatnya pribadi. Pada momen terakhir dari rapat yang kami adakan, saya katakana kepada beliau, “Pak Imam, apa yang menjadi kebijakan di perusahaan kami hingga saat ini adalah: walaupun kami telah memiliki prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan dan kami janjikan kepada pelanggan, namun ketika kami mendapatkan proyek dan penugasan dari perusahaan bapak, pasti kami langsung membuat pekerjaan dari perusahaan bapak ini menjadi prioritas nomor satu yang harus diselesaikan dengan segera, karena kami sadar pelayanan kami terhadap perusahaan bapak menyangkut hayat hidup orang banyak”. “Wah, terima kasih banyak atas keterangan bapak, kami sangat bangga dan merasa tersanjung atas apa yang bapak utarakan, karna ternyata kami tidak salah pilih rekanan kerja yang menyadari sepenuhnya sifat pelayanan yang kami berikan adalah untuk kepentingan orang banyak”, sambut beliau atas keterangan saya.

Maklum karna pelanggan kami ini adalah perusahaan Negara yang mengelola sumber bahan bakar untuk memasok seluruh wilayah Indonesia bagian timur. “Dapat bapak bayangkan jikalau perusahaan bapak tidak dapat membantu kami dalam hal ini, berapa banyak masyarakat yang akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari”, lanjut sang Pejabat menerangkan. Saudaraku, apa yang Yesus lakukan melebihi apa yang perusahaan kami korbankan kepada PT Pertamina RU V itu. Bukan saja masyarakat Indonesia bagian timur yang akan menderita, seluruh penduduk bumi ini akan mengalami kehampaan hidup jikalau Yesus tidak mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan kita. Tidak heran jikalau ayat kita pagi ini mengatakan, “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia”, karena apa yang Yesus telah lakukan tiada seorang pun dapat membayarnya dengan uang bahkan dengan nyawanya sekalipun. Mari kita mengasihi Tuhan dengan sikap, perbuatan dan metode yang benar, agar kita beroleh bahagia. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :