Penghotbah 7:8 “Akhir dari suatu hal lebih baik dari pada
awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati”
Entah siapa yang mula-mula menciptakan lagu itu. Tetapi harus diakui liriknya cukup menggelitik
telinga, membuat kita tidak mampu untuk tidak tersenyum jika mendengarnya. Saya tidak bisa menahan diri untuk mencari
tahu apa penyebab lagu itu diciptakan. “Itu yang ngarang teman-teman adek mama…
Mereka kesal sama teman adek yang namanya dijadikan lagu itu,” tukas anak
bungsu-ku menguak informasi. “Dia itu gampang
ngambek dan nangis! Sukanya mengadu sama
mamanya. Jadi semua sebel deh sama dia,”
lanjutnya menjelaskan lebih jauh. “Oh,
begitu ya dek? Tapi adek enggak ikut-ikut nyanyi lagu itu, kan?” tanya saya
dengan lembut sambil membetulkan kerah bajunya.
Sebentar lagi dia harus berangkat ke sekolah. “Enggak
mama…, malahan hanya adek yang mau berteman dengan dia karena adek
kasihan, Adek mau menyenangkan hati dia
mama,” jawabnya dengan santai, lalu membawa tas sekolah-nya keluar rumah.
Beberapa hari kemudian ada acara kunjungan studi ke salah
satu tempat wisata. Si kecil sudah siap
lebih awal dari biasanya. “Ayo, mama!
Kita berangkat sekarang. Adek
mau datang lebih cepat supaya bisa dapat tempat duduk dengan teman adek
itu. Kasihan dia, kemarin
menangis. Katanya kalau adek nggak pergi, dia mau pulang aja…,” wajahnya
terlihat begitu serius. Sebetulnya masih
terlalu pagi sekarang, saya masih ingin melanjutkan pekerjaan di rumah. Tetapi melihat kesungguhan untuk menghibur temannya
itu, akhirnya saya turuti dengan pergi ke
sekolah lebih cepat. Setiba di sana,
saya melihat ibu dari teman anak-ku mendekati saya. “Terimakasih ya bu, karena hanya anak ibu lah
yang mau berteman dengan anak saya…” Dari nada suaranya, saya menilai dia memang berkata
jujur. Saya membalas senyumnya dengan
tulus.
Ayat renungan pagi ini membuka hati dan pikiran kita untuk
menyadari bahwa akhir dari suatu hal lebih baik dari awalnya. Untuk itu kita perlu panjang sabar. Sikap berpikir adalah cara kita dalam
menanggapi satu masalah. Boleh jadi satu
perkara dimulai bukan karena kita yang membuatnya. Namun hasil akhir dari satu hal, banyak
dipengaruhi oleh bagaimana sikap berpikir kita dalam mengolah, mencermati dan menanggapi
perkara itu dalam pikiran kita. Bila
sikap berpikir kita positif terhadap satu hal, maka selalu ada cara untuk mengakhirinya
dengan baik. Kita akan terlatih untuk memiliki
kesabaran dalam menghadapinya, karena kita percaya akhir dari satu masalah akan
berakhir dengan lebih baik daripada ketika masalah itu timbul. Kita memiliki Allah yang penuh kasih dan
panjang sabar. Mintalah kesanggupan kepada-Nya
setiap hari. Have a blessed Sabbath !
Ajaklah sahabat anda
menikmati Roti Pagi hari ini. Bagikan kepada
mereka dengan tombol “Tell A Friend” di bawah ini.