Yesaya 41:13 “Sebab
Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu : ‘Janganlah
takut, Akulah yang menolong engkau’.”
Sudah beberapa hari kami menginap di tempat ini, menemani
anak-anak dalam rangka festival talenta anak. Ada banyak anak yang hadir. Mereka adalah anak-anak dari utusan gereja masing-masing
daerah. Suasana di tempat ini memang
selalu sejuk, bukan karena saat itu musim hujan, tetapi langit memang selalu
terlihat mendung. Pagi itu acara
kebaktian belum selesai, tetapi orang-orang lalu lalang menuju kamar kecil. Mungkin karena dingin. Toilet itu terlihat ramai karena masing-masing
bergantian keluar masuk di sana.
Baru saja saya berdiri untuk ikut mengantri datanglah dua
orang gadis kecil. Seorang berusia
sekitar 6 tahun dan yang satunya berusia tiga tahun. Keduanya terlihat begitu cantik. Yang paling menggemaskan adalah cara mereka
mengangkat gaunnya. “Tante bantu ya supaya bajunya nggak kena air nanti kalau
di dalam,” tegur saya sambil tersenyum. “Enggak
usah tante, aku bisa kok,” jawab yang lebih tua menolak tawaran saya. Kami yang ada di ruangan itu tidak kuasa
menahan senyum. “Adek, diam dulu ya. Kakak turunin celananya dulu…,” perintahnya
pada si kecil, yang dijawab dengan anggukkan kepala. Tinggal beberapa sentimeter saja, maka gaunnya
itu akan menyapu lantai kamar mandi. Saya
kembali menawarkan pertolongan. “Ayo, tante
bantuin. Supaya baju adek nggak basah
nanti,” bujuk saya lagi. “Nggak usah
tante, aku bisa kok. Aku kan sudah
besar, aku bisa tante!” jawabnya penuh percaya diri. “Adek pegang kakak ya supaya tidak jatuh,” katanya
lagi sambil menaikkan celana si adek. Kembali
si kecil menjawab dengan anggukkan kepalanya. Setelah selesai, dengan tenang
dia menggandeng sambil sesekali merapihkan gaun adiknya. Begitu mengagumkan
sekaligus menggemaskan.
Dalam ayat renungan pagi ini, Tuhan berjanji untuk selalu
memegang tangan kita. Tuhan selalu akan menolong kita. Seperti sang kakak tadi yang dengan penuh
kasih membantu adiknya, terlebih Allah kita yang senantiasa setia berdiri di
samping kita, siap untuk membantu. Sang
adik menunjukkan percaya penuh dan penurutan pada perintah kakaknya. Allah sanggup untuk menolong. Yang kita perlu lakukan adalah percaya dan
menurut apa yang Tuhan katakan pada kita.
Terkadang kita tidak sepenuh hati dalam meminta pertolongan Tuhan. Kita masih ragu dan mengandalkan kekuatan kita
sendiri. Tuhan kita sanggup. Kita hanya perlu percaya dan menurut. Have a great day !
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda hari ini. Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini untuk berbagi.