Saturday, December 17, 2011

BAGAIMANA MUNGKIN?

Kejadian 39:9 bagian akhir, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”


“Kalau boleh tau, kelahiran tahun berapa Mas?” tanyaku kepada sang supir. “Wah, saya kelahiran tahun 1964 Pak, udah terasa kalau usia sudah mulai tua”, balasnya kepadaku. “Yah, yang penting kita jaga kesehatan, pola makan diatur, cukup istirahat. Memang gak terasa ya perjalanan hidup kita ini terasa singkat, tiba-tiba udah umur sekian-sekian aja sekarang”, lanjutku berkomentar menanggapi pernyataannya.

“Mohon maaf nih sebelumnya, kabarnya sampai sekarang ini belum ada momongan, apa bener Mas? Apa yang jadi penyebabnya, sedikit banyak pasti ada donk?”, tanyaku lebih lanjut sambil memastikan dia tidak tersinggung atas pertanyaan saya. “Oh, iya bener Pak. Istri saya sepuluh tahun lebih muda dari saya. Waktu kami menikah, kami segera dipercayakan janin dalam kandungan istri saya beberapa bulan usia pernikahan. Sayangnya usia janin itu hanya tiga bulan saja, istri saya mengalami keguguran lalu dikuret”, ia pun menceritakan pengalamanya bersama istrinya panjang lebar. Saya katakan kepadanya, “Ya, sudah Mas, itulah namanya hidup, ada yang bisa kita kendalikan namun saat yang sama banyak hal yang tidak dapat kita kendalikan. Bahkan dalam hal keturunan, kita hanya dapat berusaha dan berharap, sisanya bagaimana Allah mengijinkan dan memberi kita kepercayaan.”

“Nah sekarang, istri kan usianya jauh lebih muda itu. Apa sekarang kalian gak mau berusaha untuk mendapatkan keturunan?” tanyaku meneruskan pembicaraan kami. “Saya sih masih tetap berharap Pak, namun istri saya yang kelihatan sudah gak kepengen. Dia trauma dengan kejadian itu kelihatannya, karna beberapa kali saya ajak bicara mengenai hal itu, dia kelihatan tidak respons bahkan bercampur ketakutan”, ia menjelaskan. Muncul pemikiran dalam benak saya, “Coba ya, saya seperti istrinya sang supir ini, bisa merasa trauma bahkan diliputi rasa takut untuk tidak mengulang kesalahan atau kelemahan saya yang dapat menimbulkan saya berdosa kepada Tuhan?” Jikalau suatu kejadian baik atau buruk dapat menimbulkan dampak trauma bagi kita, alangkah baiknya kita memiliki rasa trauma yang sama untuk setiap perbuatan dosa yang kita lakukan lalu tidak mengulanginya kembali. Sanggupkah kita bertanya bagi diri kita sendiri seperti pertanyaan Yusuf ketika ia berhadapan dengan wanita cantik yang dapat membawanya jauh ke dalam dosa perzinahan, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” Allah menolong kita untuk sanggup berdiri benar dihadapan-Nya. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :