Ibrani 13:1
“Peliharalah kasih persaudaraan!”
Beberapa hamparan padi yang setengah
menguning sudah berulang-ulang kami lalui.
Pemandangan indah yang jarang ada di Jakarta. Semakin lengkap lagi ketika terlihat segerombolan
burung yang mengayunkan sayap mengikuti arah angin sambil menyenandungkan
kicauan. Hari perhentian ini semakin
bermakna bagi kami. “Kelihatannya kita
sudah semakin jauh tersesat nih…,” suara
suami saya membuyarkan kenikmatan melihat pemandangan tadi. “Waduh!
Gawat dong pa. Jam berapa kita
sampai di gereja? jangan-jangan sudah selesai kebaktian deh…,” komentar
si sulung. “Kalau begitu kita berdoa
saja supaya papa jangan tambah tersesat,” ujar si kecil bernada menasehati
sambil asyik mengamati jalan di luar. “Abang dari tadi sudah berdoa adek…,” jawab si
abang tidak mau kalah. Setelah beberapa
kali berhenti untuk menanyakan kemana arah alamat yang kami tuju, akhirnya kami
menemukan gereja yang kami maksud.
“Wah, mereka sudah bersalaman di
luar gereja pa. Berarti kebaktiannya
sudah selesai dong….,” ujar anak-anak hampir berbarengan. “Tidak apa-apa, kita turun saja. Kan sudah sampai,” ajak suami saya. Bersama kami langsung membaur untuk ikut
bersalaman seperti biasa. Layaknya tamu,
kami memperkenalkan diri kepada
semua. Terlihat mereka begitu hangat
menerima kami. Saya mengobrol di antara
ibu-ibu, sebaliknya begitu juga dengan suami. Masing-masing kami berbagi cerita, khususnya
tentang kegiatan yang dilakukan di gereja. “Lain kali kalau datang kesini
jangan tinggal di hotel. Kalian tinggal
saja di rumah tante, nanti om dan tante bisa bawa kalian jalan kemana
saja. Om sudah pension, jadi punya banyak waktu,” ajakan seorang ibu
paru baya kepada saya. “Terimakasih
tante atas perhatiannya. Lin kali kami
pasti akan kesini lagi,”. Sambut saya dengan senyum lebar. Setelah berbincang cukup lama maka kami pun
pamit. Di luar hari sudah gelap, padahal perjalanan untuk kembali ke hotel
masih cukup jauh. “Mereka ramah dan baik
ya ma…,” kata si sulung di dalam mobil.
“Iya ya kak. Padahal baru kali
ini kita bertemu mereka,” lanjut adiknya. Pertemuan tadi memang begitu mengesankan. Seakan kami sudah menjadi bagian dari gereja
tadi.
Ayat renungan pagi ini mengajak kita untuk terus memelihara
kasih persaudaraan satu dengan yang lain.
Sebagai umat Tuhan kita bersyukur karena kita adalah bagian dari
keluarga Allah. Kemana kita pergi dan dimana
pun kita berada, saudara-saudara kita akan menyambut kehadiran kita dengan
hangat dan tulus. Kita tidak merasa
asing atau sendirian. Dalam perjalanan
kita menuju surga, terkadang kita jadi lemah karena satu hal. Kita tidak perlu khawatir, karena saudara-saudara
kita akan menopang dan menguatkan kita, memberi penghiburan dan semangat, agar kita
dapat kembali berjalan dengan penuh sukacita dan pengharapan. Betapa indah persekutuan antara sesama
keluarga Allah. Bergandengan tangan
menuju Surga yang Tuhan sudah janjikan.
Biarlah kita memelihara kasih persaudaraan senantiasa. I’m so
glad, I’m a part of the family of God !
Ajak sahabat anda
menikmati Roti Pagi ini. Bagikan Roti
Pagi dengan menggunakan tombol “Tell A Friend di bawah ini”