Friday, December 23, 2011

Sukacita Keluarga Allah



Ibrani 13:1 “Peliharalah kasih persaudaraan!”






Beberapa hamparan padi yang setengah menguning sudah berulang-ulang kami lalui.  Pemandangan indah yang jarang ada di Jakarta.  Semakin lengkap lagi ketika terlihat segerombolan burung yang mengayunkan sayap mengikuti arah angin sambil menyenandungkan kicauan.  Hari perhentian ini semakin bermakna bagi kami.    “Kelihatannya kita sudah semakin jauh  tersesat nih…,” suara suami saya membuyarkan kenikmatan melihat pemandangan tadi.  “Waduh!  Gawat dong pa.   Jam berapa kita sampai di gereja?   jangan-jangan sudah selesai kebaktian deh…,” komentar si sulung.  “Kalau begitu kita berdoa saja supaya papa jangan tambah tersesat,” ujar si kecil bernada menasehati sambil asyik mengamati jalan di luar.  “Abang dari tadi sudah berdoa adek…,” jawab si abang tidak mau kalah.  Setelah beberapa kali berhenti untuk menanyakan kemana arah alamat yang kami tuju, akhirnya kami menemukan gereja yang kami maksud. 

“Wah, mereka sudah bersalaman di luar gereja pa.  Berarti kebaktiannya sudah selesai dong….,” ujar anak-anak hampir berbarengan.  “Tidak apa-apa, kita turun saja.  Kan sudah sampai,” ajak suami saya.  Bersama kami langsung membaur untuk ikut bersalaman seperti biasa.   Layaknya tamu, kami  memperkenalkan diri kepada semua.   Terlihat mereka begitu hangat menerima kami.   Saya mengobrol di antara ibu-ibu, sebaliknya begitu juga dengan suami.  Masing-masing kami berbagi cerita, khususnya tentang kegiatan yang dilakukan di gereja. “Lain kali kalau datang kesini jangan tinggal di hotel.   Kalian tinggal saja di rumah tante, nanti om dan tante bisa bawa kalian jalan kemana saja.  Om sudah pension,  jadi punya banyak waktu,” ajakan seorang ibu paru baya kepada saya.  “Terimakasih tante atas perhatiannya.   Lin kali kami pasti akan kesini lagi,”. Sambut saya dengan senyum lebar.   Setelah berbincang cukup lama maka kami pun pamit. Di luar hari sudah gelap, padahal perjalanan untuk kembali ke hotel masih cukup jauh.  “Mereka ramah dan baik ya ma…,” kata si sulung di dalam mobil.  “Iya ya kak.  Padahal baru kali ini kita bertemu mereka,” lanjut adiknya.  Pertemuan tadi memang begitu mengesankan.  Seakan kami sudah menjadi bagian dari gereja tadi.
 
Ayat renungan pagi ini mengajak kita untuk terus memelihara kasih persaudaraan satu dengan yang lain.  Sebagai umat Tuhan kita bersyukur karena kita adalah bagian dari keluarga Allah.  Kemana kita pergi dan dimana pun kita berada, saudara-saudara kita akan menyambut kehadiran kita dengan hangat dan tulus.  Kita tidak merasa asing atau sendirian.  Dalam perjalanan kita menuju surga, terkadang kita jadi lemah karena satu hal.  Kita tidak perlu khawatir, karena saudara-saudara kita akan menopang dan menguatkan kita, memberi penghiburan dan semangat, agar kita dapat kembali berjalan dengan penuh sukacita dan pengharapan.   Betapa indah persekutuan antara sesama keluarga Allah.  Bergandengan tangan menuju Surga yang Tuhan sudah janjikan.  Biarlah kita memelihara kasih persaudaraan senantiasa.  I’m so glad, I’m a part of the family of God !   

Ajak sahabat anda menikmati Roti Pagi ini.  Bagikan Roti Pagi dengan menggunakan tombol “Tell A Friend di bawah ini”