Saya membawa anak, istri dan orang tua kami berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan di pusat kota ketika hari Natal tiba. Natal kali ini kami rayakan dengan menghabiskan waktu mengunjungi pusat perbelanjaan gantinya mengunjungi keluarga dekat dari pihak Papa yang bermukim di wilayah Timur kota Metropolitan ini. “Ayo kita jalan-jalan ke mal aja deh sambil liat-liat sesuatu, kali aja ada yang menarik untuk dilihat maupun dibeli memanfaatkan diskon Natal”, ajakku kepada mereka. Tidak sesulit untuk mengajak bepergian ke tempat saudara, untuk mengajak anak, istri dan orang tua kami berkunjung ke mal, sehingga dalam jangka waktu tidak terlalu lama kami tiba di pusat perbelanjaan yang biasa kami kunjungi.
Berjalan berkeliling dari satu toko ke toko yang lain, asyik melihat-lihat barang-barang yang dipajang di tiap-tiap toko atau outlet. “Masih mau ngeliat toko lainnya? Kalo gak biar kita masuk ke mal itu aja yuk”, tanyaku sambil mengajak mereka berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan yang relatif berkelas itu. Kami segera melangkahkan kaki memasuki pusat perbelanjaan tersebut, bergerak dari satu lantai ke lantai yang lain hingga tak terasa kami telah menghabiskan waktu cukup lama di mal tersebut. “Gila nih orang-orang, banyak amat yang belanja dan rata-rata banyak-banyak juga belanjaan mereka”, celoteh saya kepada istri dan orang tua kami sambil memperhatikan setiap pengunjung yang berbelanja terlihat berpakaian rapi selayaknya orang habis merayakan kebaktian Natal.
Antrian di kasir juga cukup panjang dan memakan waktu. “Belanja apa aja mereka ini ya Mami?” tanyaku kepada istri. “Yang pasti mereka belanja untuk persiapan pakaian baru di tahun baru-lah’, tegas istriku membalas. Para pengunjung pusat perbelanjaan sibuk untuk memilih pakaian dan keperluan lainnya untuk memastikan mereka mengenakan pakaian yang baru di tahun yang baru nanti. Tentunya dengan mengenakan gaun yang baru di tahun yang baru, akan menambah sukacita memasuki tahun yang baru. Tidak salah kita mengenakan gaun dan pernak-pernik baru lainnya di tahun yang baru, namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan biarlah sukacita kita hanya karna memastikan Allah telah mengenakan pakaian keselamatan yang tidak dapat diambil oleh orang lain di dunia ini. Kita patut bersukacita karena kebenaran Kristus yang menyelimuti segala kelemahan kita lewat pengampunan dosa kita. Biarlah gaun yang baru atau penampilan secara luar kita tidak lebih mendominasi sukacita kita menyambut tahun yang baru kelak, namun keselamatan melalui kematian Yesus Kristus dan selubung jubah kebenaran yang telah membasuh dosa kita, semuanya itu akan mendominasi sukacita menyambut tahun yang baru, karena selangkah lebih dekat kepada kedatangan Yesus kedua kali, patut kita lebih bersedia. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :