Wednesday, September 12, 2012

Bersinarlah Lilin Kecil !


Matius 5 : 16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga.”



Pagi itu saya terbangun.  Baru jam 5 pagi.  Saya lihat di luar hujan masih terus turun.  Sudah dua hari kami di kota ini, tapi cuaca belum bersahabat juga.   Dinginnya begitu menggigit tubuh.   Pagi ini terasa kurang sempurna.   Ini hari kedua putra pertama berpisah dengan kami.   Dia masuk asrama untuk ikut pelatihan sepakbola di klub yang menjadi idolanya.  Sejak masuk Sekolah Dasar dia gemar sekali bermain bola dan bermimpi satu kali akan masuk ke sekolah sepakbola ini.  Impiannya terwujud saat ini.   “Tut… tut…!!”  bunyi sms terdengar jelas karena suasana kamar sepi, ditambah lagi tempat kami menginap begitu tenang.   “Mama, tadi malam aku latihan bola sampai jam 9 malam ! Dingin banget ma !  Kata pelatihku suhu di luar 5 derajat celcius.  Kaki aku keram ma… Tapi sekarang sudah baik kok.  Nanti  jam 6 sore kita boleh teleponan.   Mama, papa, ingat  telepon aku ya.  Love u all !”  tulisnya di layar telepon.   Aah..., seandainya saja kami tinggal berdekatan  ingin rasanya saya segera berlari menemuinya untuk memastikan keadaannya.

Sms dari abang ya ma?” tanya suamiku.  Rupanya dia jadi terbangun.  “ Iya, kasihan si abang. Dia  kedinginan…” jawabku  sambil menunjukkan isi pesan tadi.  “Mudah-mudahan abang kuat ya pa, karena dia masih lama sekolah di situ,” lanjut saya khawatir.  “Dia pasti kuat ma, apalagi ini kan yang dia idam-idamkan sejak lama,” suami saya memberi kekuatan.  Hari-hari berikutnya, silih berganti berita kami terima.  Maklumlah kami memang tidak diperbolehkan menjenguk ataupun menelepon dengan bebas.   Pesan singkat dari si abang masuk lagi ke handphone-ku.  “Mama, ternyata teman sekamarku tidak mengenal Tuhan.   Dia rasa aneh melihat aku baca Alkitab.   Waktu aku nyanyi lagu gereja, pertama-tama dia bilang mengganggu.  Eehhh…, hari berikutnya dia malah minta aku ajarin dia nyanyi lagu gereja.  Sekarang malahan dia tertarik sekali ingin tahu Tuhan itu seperti apa sih…  Teman-temanku yang lain di asrama senang kalau lihat aku baca renungan pagi dan malam.   Mereka ingin ikutan juga ma.  Lama-lama asyik juga ya ma ikut latihan sepakbola sambil menginjil …,” tulis si abang menutup sms-nya.

Ayat dalam Roti Pagi ini mengajak kita semua agar terang kita bercahaya di depan orang, agar mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa di sorga.  Kita memiliki terang yang dapat kita bagikan dimana kita berada.  Kita tidak bisa menduga dalam keadaan apa atau dalam kondisi apa kita bisa menjadi saksi bagi Tuhan.  Kita mulai lewat diri kita, dengan melatih kebiasaan-kebiasaan yang baik  setiap hari dengan belajar firman Tuhan, bernyanyi memuji Dia, berdoa kepadaNya.  Kebiasaan baik ini akan berpengaruh kepada orang di sekitar kita.  Mari kita menjadi lilin kecil yang memancarkan terang di sekitar kita.  Anda dapat memulainya hari ini.  This little light of mine, I’m gonna let it shine ! Let it shine ! Let it shine !   

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat dan keluarga anda hari ini.