Mazmur 63:8, “Sungguh engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai.”
“Kakek, kami pulang dulu ya!” Sapaku pada orangtua kami mewakili anak kami yang baru berusia lebih dari 2 tahun ketika kami ijin pulang setelah mengikuti acara keluarga di rumah orangtua kami selesai. Ketika itu, kami sudah berada di luar rumah hendak menuju ke mobil melalui pintu gerbang depan rumah. Saya membawa barang-barang menuju ke mobil sambil menutup gerbang sementara isteri saya sedang ke toilet sementara anak kami masih berada di depan pintu rumah bersama dengan sang Kakek dan anggota keluarga lainnya. Suasana tawa riang tiba-tiba berubah menegangkan ketika kami melihat anak kami tiba-tiba jatuh ke dalam got yang ada di dekat pagar rumah. Tanpa sepengetahuan saya, ternyata dia mengikut langkah saya dari belakang menuju mobil, berusaha membuka pintu gerbang dan terjatuh ke dalam got karena jalan di depan rumah orangtua kami sedikit menurun dan diantarai saluran got. Terdengar teriakan suara orangtua kami dibarengi suara isak tangis anak kami. Anak kami pun berlumuran air got yang hitam dan berbau tidak sedak mulai dari kepala sampai ujung kaki.
Saya pun segera mencari air, memandikan serta membersihkannya dari semua kotoran yang melekat di tubuhnya. Tidak lama kemudian isteri saya pun muncul karena mendengar isak tangis anak kami dan turut menangis melihat kondisi anak kami dan berusaha menenangkannya pula. “Papa, kenapa bisa begini?” tanyanya sambil menangis. Kami pun semua merasa cemas dan terbersit dalam pikiran, “Jangan-jangan air got masuk ke dalam telinga anak kami dan mengganggu pendengarannya.” Saya perhatikan air got itu juga masuk ke dalam matanya. Kami pun beranjak pulang ketika tubuh anak kami selesai dibersihkan, sambil menyesali atas apa yang telah terjadi padanya. Secara visual, kami melihat kepala dan anggota tubuhnya, tidak ada yang mengalami luka. Sejenak terpikir untuk membawa anak kami ke dokter THT, namun hari itu adalah hari Minggu dan jarum jam menunjukkan waktu sudah sore, kami pun tidak membawanya ke dokter. Keesokan harinya, kami berkesempatan membawa anak kami ke dokter THT untuk memastikan telinganya tidak kemasukan kotoran air got dan puji Tuhan hasil pemeriksaan dokter, telinga anak kami dalam kondisi yang baik sambil telinganya dibersihkan oleh sang dokter.
Syukur kepada Allah atas segala perlindungan dan pengawasan-Nya, anak kami, saya dan isteri pun dalam keadaan sehat hingga saat ini. Kami sekeluarga merasa dikuatkan dengan ayat renungan hari ini, sesungguhnya hanya Allah menjadi andalan hidup kita. Mari kita hampir, menyerahkan diri dan meminta pertolongan dan perlindungan hanya daripada-Nya hari ini, sebab Ia yang telah menciptakan kita. Kiranya Allah memberkati kita sepanjang hari ini. Amin.