Friday, September 21, 2012

Google.com Vs God.com



Yesaya 28 : 29 – “Dan inipun datangnya dari TUHAN semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.”








   

Mendapatkan tanggung  jawab baru, di tempat yang baru, dengan fungsi yang baru, tidaklah seindah yang kita bayangkan. Banyak hal baru yang perlu dipelajari,  bahkan di pahami lebih dalam dan teliti. Memerlukan usaha yang maksimal dalam menjalankannya. Beruntung, dalam satu kesempatan obrolan singkat dengan rekan sekerja saat makan siang hari itu, menjadi begitu istimewa karena saya mendapatkan banyak informasi yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya.

Pencarian informasi tidak berhenti pada rekan2 sekerja saja, tetapi kemudian saya mulai merasa nyaman saat saya melakukan browsing di internet. Hobi saya yang suka membaca membuat saya betah berlama-lama melakukan pencarian di internet. Bayangkan saja, seluruh informasi yang saya cari dan yang saya butuhkan ada di sana! Begitu banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan, bahkan yang saya butuhkan dalam menunjang pekerjaan saya. Hanya dalam beberapa minggu saja saya merasa cukup confidence untuk menjalankan peran baru saya. Bahkan saya sempat berpikir, tidak perlu ada training jauh2 ke luar negeri, tidak perlu buang waktu duduk di kelas mendengarkan seminar, workshop dll, bahkan tidak perlu mengeluarkan begitu banyak uang untuk satu sesi tanya jawab yang biasa dilakukan banyak perusahaan2 untuk meningkatkan kinerja karyawan mereka. Saya merasa telah cukup nyaman dengan hanya duduk di depan layar monitor, belajar, mencari ilmu dengan cara browsing di internet, tanpa melupakan peran saya sebagai ibu bekerja dengan tiga orang anak. Namun, tidaklah demikian pada kenyataanya.

Pagi itu saya tertegun. Saya perpikir keras, saya mulai mencoba membolak-balik buku2 yang pernah saya beli, membuka isi lembar demi lembar, membongkar kembali file2 lama di tempat saya bekerja sebelumnya, dan melakukan pencarian berulang-ulang kembali di internet,  namun saya belum mendapatkan jawaban. Di tengah keputusasaan saya, sementara saya berpikir dan menarik nafas panjang, tiba-tiba saya teringat sesuatu, sebuah buku yang telah mengilhami banyak orang dalam hal pengetahuan dan kebijaksanaan. Reflex saya beranjak dari duduk saya, lalu mengambil buku itu, sebuah ALKITAB. Saya kemudian membukanya perlahan. Roh Kudus membantu saya menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Saya membacanya, kembali membacanya, berulang2, untuk menyakinkan saya bahwa itu adalah benar2 jawaban atas permasalahan yang sedang terjadi. Saya bersyukur memiliki buku yang menjadi sumber pengetahuan, akal budi dan kebijaksanaan itu. Buku yang tidak pernah dapat dimusnahkan. Buku penuntun jalan kehidupan.

Saudara, pernahkah kita menyadari bahwa ALKITAB adalah buku terindah yang kita miliki saat ini? pernahkah kita merasa bahwa seluruh ayat2 dalam Alkitab memberikan terang atas kehidupan kita? Pernahkah kita menggunakan Alkitab sebagai dasar kita dalam mengambil keputusan baik di dalam pekerjaan kita maupun sisi kehidupan kita lainnya? Ayat roti pagi  hari ini mengingatkan kita, bahwa Allah adalah sumber kebijaksanaan. Firman-Nya menjadi dasar keputusan yang adil. Tidak ada yang dapat melebihi hikmat, kebijaksanaan, dan akal budi yang berasal dari pada-Nya. Itu semua hanya datang dari pada-Nya, TUHAN semesta alam.  Mari kita meminta kebijaksanaan hanya kepada DIA.  Selamat beraktifitas, Have a wonderful day!

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: