Friday, September 28, 2012

Dimana Kau Ada Aku Pun Ada



Yohanes 14:1-3, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”



“Besok malam kita harus makan malam bersama,” sahut seorang sahabat diujung sana. “OK, jam berapa kira-kira kita ketemu?” jawab saya. Saat itu kami sedang berada di pusat perbelanjaan di kota itu. Akhirnya kami setuju untuk bertemu di sebuah restoran yang kami sudah datangi beberapa kali di Casaurina Road. Setelah kami selesai membeli beberapa item yang dicari akhirnya kami pun berangkat ke restoran yang kami tuju. Setelah hampir 20 menit perjalanan lamanya berada di taksi, kami pun tiba di restoran yang disepakati. Kami melihat sahabat kami Logan bersama istrinya telah berada di sana. Kami pun mulai memesan beberapa hidangan favorit kami masing-masing.

Makan malam kali ini dibarengin perasaan bahagia bercampur sedih. Perasaan sedih dikarenakan Paula istri Logan besok lusa harus kembali ke negara asalnya. Kedua pasangan ini ternyata sedang menghadapi masalah dalam rumah tangga mereka. Logan dan Paula adalah pasangan yang baru menikah, namun mereka sudah menikah dan memiliki anak dari pernikahan mereka sebelumnya dengan pasangan mereka masing-masing. Paula telah memiliki anak bernama Andrew, oleh karena proses administrasi terhadap anaknya belum selesai dan ia membawa anaknya tersebut ke Negara tempat dia hidup dengan Logan, sang mantan suami melaporkan Paula ke Kantor Polisi dengan tuduhan penculikan anak. Singkat cerita Andrew yang masih berumur 7 tahun harus kembali ke negaranya dan Paula yang sudah menjadi Permanent Resident di Negara dia tinggal sekarang memutuskan untuk kembali walaupun saat tiba di bandara dia pasti langsung ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Dalam pembicaraan kami, sempat saya bertanya, “Bukankah kamu bisa tetap tinggal di sini sambil pengacara kalian di sana bekerja untuk mendapatkan hak asuh untuk Andrew dan kamu tidak perlu masuk penjara?” Jawaban singkat Paula yang membuat saya tertegun, “Saya mau tetap dekat dengan Andrew apapun yang terjadi dengan saya”, ungkap Paula.

Hati seorang ibu yang lembut selalu ingin tetap berada dekat dengan anaknya. Andrew yang mengalami penyakit yang membutuhkan perawatan khusus, dia tau mantan suaminya yang seorang pemabuk dan perokok berat tidak akan bisa merawat Andrew dengan baik. Untuk itu walaupun dia tidak bisa tinggal dengan Andrew, tapi dia masih bisa memiliki waktu untuk dekat dan memberi perhatian kepada Andrew. Kadang kita tidak pernah mengingat pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Cerita ini mengingatkan saya kepada sosok Ibu dalam hidup saya, membesarkan, merawat dan membimbing saya sampai saat ini. Mari ingat pengorbanan ibu kita, dan mari sayangi mereka. Tuhan pun telah berbuat demikian untuk saudara dan saya. Dia memberikan pengorbanan yang besar untuk kita, mari kita kasihi Dia….


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: