Yohanes 14:1-3, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
“Besok malam kita harus
makan malam bersama,” sahut seorang sahabat diujung sana. “OK, jam berapa kira-kira kita ketemu?”
jawab saya. Saat itu kami sedang berada di pusat perbelanjaan di kota itu. Akhirnya kami
setuju untuk bertemu di sebuah restoran yang kami sudah datangi beberapa kali di Casaurina Road.
Setelah kami selesai membeli beberapa item yang dicari akhirnya kami pun
berangkat ke restoran yang kami tuju. Setelah hampir 20 menit perjalanan
lamanya berada di taksi, kami pun tiba di restoran yang disepakati. Kami
melihat sahabat kami Logan bersama istrinya
telah berada di sana.
Kami pun mulai memesan beberapa hidangan favorit kami masing-masing.
Makan malam kali ini
dibarengin perasaan bahagia bercampur sedih. Perasaan sedih dikarenakan Paula
istri Logan
besok lusa harus kembali ke negara asalnya. Kedua pasangan ini ternyata sedang
menghadapi masalah dalam rumah tangga mereka. Logan dan Paula adalah pasangan yang baru
menikah, namun mereka sudah menikah dan memiliki anak dari pernikahan mereka
sebelumnya dengan pasangan mereka masing-masing. Paula telah memiliki anak
bernama Andrew, oleh karena proses administrasi terhadap anaknya belum selesai
dan ia membawa anaknya tersebut ke Negara tempat dia hidup dengan Logan, sang mantan suami
melaporkan Paula ke Kantor Polisi dengan tuduhan penculikan anak. Singkat
cerita Andrew yang masih berumur 7 tahun harus kembali ke negaranya dan Paula
yang sudah menjadi Permanent Resident di Negara dia tinggal sekarang memutuskan
untuk kembali walaupun saat tiba di bandara dia pasti langsung ditangkap dan
dimasukkan ke dalam penjara. Dalam pembicaraan kami, sempat saya bertanya,
“Bukankah kamu bisa tetap tinggal di sini sambil pengacara kalian di sana bekerja untuk
mendapatkan hak asuh untuk Andrew dan kamu tidak perlu masuk penjara?” Jawaban
singkat Paula yang membuat saya tertegun, “Saya mau tetap dekat dengan Andrew
apapun yang terjadi dengan saya”, ungkap Paula.
Hati seorang ibu yang lembut selalu ingin tetap berada dekat dengan anaknya. Andrew yang mengalami penyakit yang membutuhkan perawatan khusus, dia tau mantan suaminya yang seorang pemabuk dan perokok berat tidak akan bisa merawat Andrew dengan baik. Untuk itu walaupun dia tidak bisa tinggal dengan Andrew, tapi dia masih bisa memiliki waktu untuk dekat dan memberi perhatian kepada Andrew. Kadang kita tidak pernah mengingat pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Cerita ini mengingatkan saya kepada sosok Ibu dalam hidup saya, membesarkan, merawat dan membimbing saya sampai saat ini. Mari ingat pengorbanan ibu kita, dan mari sayangi mereka. Tuhan pun telah berbuat demikian untuk saudara dan saya. Dia memberikan pengorbanan yang besar untuk kita, mari kita kasihi Dia….
Mari Kita bagikan Roti
Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah
ini: