Mazmur 139 : 4 “Sebab
sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah
Kauketahui, ya Tuhan.”
Senangnya hati berada di antara pepohonan yang begitu
rimbun, hijau dedaunan terlihat dimana-mana.
Sementara kuntum bunga tak sabar ingin menunjukkan keindahan warna-warninya.
Saya lihat ke atas, wah langitnya biru sekali…! Tidak ada sedikitpun awan putih
di atas sana. “Wow, indahnya ciptaan Tuhan…!” teriak saya tak sadar. “Iihhh…, mama senang banget sihhh…!” suara si
sulung menggoda saya. “Yaa, kakak jangan gitu dong… Mama kan jadi malu nih ketahuan senangnya,” Hari ini saatnya menonton pertandingan bola
putra kami. Dari kejauhan saya melihat ada sepasang suami istri yang
sedang sibuk bergaya, mereka berfoto-foto mengabadikan keindahan tempat ini.
Tak lama mereka mendekati kami. “Anak ibu ikut berlatih sepakbola di sini
juga?” tanyanya dengan dialek Melayu yang kental. “Oh iya, putra ibu juga kan?” balasku
tersenyum. “Betul bu. Perkenalkan ini suami saya,” sambutnya
seraya menoleh ke suaminya. Sebaliknya sayapun
memperkenalkan suami dan anak-anak. Suasana langsung terasa akrab. “Wah, bahagianya bisa kemana-mana bersama
ya,” suaranya terdengar bergetar. “Ibu pasti
yang paling bahagia dong…,” katanya lagi. “Hahaha…, bahagia itu berasal dari Tuhan kan bu, karena Dia maha mengetahui. Saya
yakin ibu juga bahagia kok. Ibu kan baik-baik
saja dan berkesempatan menemani putra ibu di sini,” jawab saya. Suaminya
mengangguk dan tersenyum setuju. Akhirnya tertawa kami pun lepas. Sambil melihat anak-anak bermain bola kami terus
berbagi cerita. Saya jadi tahu bahwa hatinya sedih melihat saya bersama semua
anak-anak, sementara dia jarang sekali
berkumpul bersama. Anak-anaknya lebih
asyik dengan acara mereka sendiri. Saya
mencoba menghibur dia. Sesekali saya
selipkan perkataan Tuhan di dalam Alkitab.
“Saya senang sekali bisa berkenalan dengan ibu. Pokoknya kalau saya ke Jakarta, kita musti bertemu
ya bu. Sebaliknya kalau ibu ke Kuala
Lumpur, jangan menginap di hotel. Menginaplah
di rumah kami,” katanya dengan wajah ceria ketika kami bersalam-salaman karena
harus berpisah.
Ayat dalam Roti Pagi ini mengingatkan Tuhan telah mengetahui
semuanya isi hati kita, bahkan sebelum lidah kita mengeluarkan satu patah kata
pun. Mungkin saja saat ini kita sedang
bingung, kecewa, bahkan mungkin mengalami sesuatu yang lebih menyakitkan dari
itu. Tuhan tahu isi hati kita, jauh di
lubuk yang paling dalam. Bahkan Tuhan jauh
lebih mengerti isi hati kita daripada
kita sendiri. Yang kita perlu lakukan adalah percaya penuh
kepadaNya, bahwa Tuhan akan menolong kita untuk menemukan arti kebahagiaan yang
sesungguhnya. Tuhan adalah sumber
kebahagiaan kita. Happiness is to know the Saviour.
Happiness is the Lord !
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat dan keluarga anda hari ini.