Thursday, September 13, 2012

Menemukan Bahagia Sesungguhnya


Mazmur 139 : 4 “Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan.”




Senangnya hati berada di antara pepohonan yang begitu rimbun, hijau dedaunan terlihat dimana-mana.  Sementara kuntum bunga tak sabar ingin menunjukkan keindahan warna-warninya. Saya lihat ke atas, wah langitnya biru sekali…! Tidak ada sedikitpun awan putih di atas sana. “Wow, indahnya ciptaan Tuhan…!” teriak saya tak sadar.  “Iihhh…, mama senang banget sihhh…!” suara si sulung menggoda saya. “Yaa, kakak jangan gitu dong… Mama kan  jadi malu nih ketahuan senangnya,”  Hari ini saatnya menonton pertandingan bola putra kami.  Dari kejauhan  saya melihat ada sepasang suami istri yang sedang sibuk bergaya, mereka berfoto-foto mengabadikan keindahan tempat ini.

Tak lama mereka mendekati kami. “Anak ibu ikut berlatih sepakbola di sini juga?” tanyanya dengan dialek Melayu yang kental.  “Oh iya, putra ibu juga kan?” balasku tersenyum.  “Betul bu.   Perkenalkan ini suami saya,” sambutnya seraya menoleh ke suaminya.  Sebaliknya sayapun memperkenalkan suami dan anak-anak. Suasana langsung terasa akrab.  “Wah, bahagianya bisa kemana-mana bersama ya,” suaranya terdengar bergetar.  “Ibu pasti yang paling bahagia dong…,” katanya lagi. “Hahaha…, bahagia itu berasal dari  Tuhan kan bu, karena Dia maha mengetahui.   Saya yakin ibu juga bahagia kok.  Ibu kan baik-baik saja dan berkesempatan menemani putra ibu di sini,” jawab saya. Suaminya mengangguk dan tersenyum setuju. Akhirnya tertawa kami pun lepas.   Sambil melihat anak-anak bermain bola kami terus berbagi cerita.  Saya jadi tahu bahwa  hatinya sedih melihat saya bersama semua anak-anak, sementara dia  jarang sekali berkumpul bersama.  Anak-anaknya lebih asyik dengan acara mereka sendiri.   Saya mencoba menghibur dia.  Sesekali saya selipkan perkataan Tuhan di dalam Alkitab.  “Saya senang sekali bisa berkenalan dengan ibu.  Pokoknya kalau saya ke Jakarta, kita musti bertemu ya bu.  Sebaliknya kalau ibu ke Kuala Lumpur, jangan menginap di hotel.   Menginaplah di rumah kami,” katanya dengan wajah ceria ketika kami bersalam-salaman karena harus berpisah.

Ayat dalam Roti Pagi ini mengingatkan Tuhan telah mengetahui semuanya isi hati kita, bahkan sebelum lidah kita mengeluarkan satu patah kata pun.  Mungkin saja saat ini kita sedang bingung, kecewa, bahkan mungkin mengalami sesuatu yang lebih menyakitkan dari itu.  Tuhan tahu isi hati kita, jauh di lubuk yang paling dalam.  Bahkan Tuhan jauh lebih mengerti  isi hati kita daripada kita sendiri.   Yang kita perlu lakukan adalah percaya penuh kepadaNya, bahwa Tuhan akan menolong kita untuk menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya.  Tuhan adalah sumber kebahagiaan kita.  Happiness is to know the Saviour.  Happiness is the Lord !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat dan keluarga anda hari ini.