Yohanes 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
Rasa kantuk sudah tak tertahankan. Ingin rasanya segera memejamkan mata dan tidur untuk beristirahat dari segala kelelahan sepanjang hari bahkan sepanjang satu minggu yang menuntut saya harus bekerja lebih lama di kantor. Sudah selama lima malam berturut-turut saya terlambat untuk beranjak ke tempat tidur namun saya tetap harus bangun di pagi hari. Baru saja saya memeriksa dan mengunci pintu rumah, mematikan lampu dan bersiap hendak menaiki tangga rumah untuk tidur, tiba-tiba terdengar bunyi “tok … tok … tok. Halo kawan, apa sudah tidur?” Suara itu jelas terdengar di telinga saya dengan menggunakan bahasa daerah kami.
Penasaran siapa gerangan yang datang berkunjung pada malam hari seperti ini, saya berbalik arah menuruni tangga rumah menuju ke pintu rumah bagian depan. Saya mengintip dari gordyn rumah apakah benar ada orang yang mengetuk pintu gerbang rumah kami dan ternyata benar ada orang yang datang. “Hei … aku pikir siapa yang datang malam-malam begini, ternyata kalian”, tegurku sambil mempersilahkan mereka masuk rumah. Ia adalah teman sekelas saya ketika SMA, ditemani oleh istrinya dan seorang sahabat mereka. “Apa udah langsung mau tidur jam setengah Sembilan malam begini?” tanya Maruba, sahabat SMA-ku. “Aku pas lagi mau ke kamar untuk tidur karna besok pagi harus ke gereja”, jawabku. Sambil mempersilahkan mereka duduk, perbincangan kami pada malam itu pun akhirnya berkisar pada masalah kepercayaan yang saya anut. Ia menyaksikan berbagai hal mengenai kepercayaan yang saya anut dan menyatakan kekagumannya kepada para penganut kepercayaan yang sama dengan saya.
Banyak hal yang kami diskusikan serta banyak hal pula yang ia tanyakan. Intinya, kataku “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Mari kita sama-sama menyelidiki apa perintah Allah dan berdoa agar dapat melakukannya atas pertolongan Roh Kudus. Tanyakan diri kita masing-masing apakah kita sesungguhnya sedang menuruti perintah Allah atau sebaliknya menuruti perintah manusia”, komentarku lebih jauh. Malam itu mereka kembali dari rumah saya dengan membawa sebuah buku yang saya anjurkan untuk mereka baca. Semoga melalui persahabatan kita dengan orang lain memberikan satu teladan positif yang akan membawa orang lain dekat dengan Allah.