Monday, September 03, 2012

Nyolot Amat!


Mazmur 29:23, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”


“Siapa yang suruh kamu masukin mobil ke sini?” ucap pengelola rumah kontrakan. “Lihat! Keramik teras akhirnya sampai rusak! Apa yang saya harus sampaikan kepada yang punya kontrakan?”, bentaknya kepada sang pengontrak melanjutkan. “Saya tidak perlu minta ijin sama kamu, karena dulu juga ada yang masukin mobil ke sini. Lagian, saya ini orang tua, tidak pantas kamu bicara seperti itu kepada saya!” ucap sang pengontrak dengan emosi. Perdebatan antar pengurus dan penghuni kontrakan pun berlangsung bahkan akhirnya hingga melebar. Perang adu mulut pun berlangsung beberapa saat. Kata-kata kasar pun terdengar silih berganti diantara perdebatan mereka.

Keributan ini terjadi dikarenakan salah satu penghuni kontrakan memasukkan mobil untuk mengangkut barang mereka tanpa sepengetahuan pengurus kontrakan yang saat itu sedang keluar menjemput anaknya pulang sekolah.  Pengurus kontrakan juga langsung terbawa emosi karena melihat kejadian yang ada gantinya ia menanyakan kepada sang pengontrak dengan nada datar dan memperhatikan tata krama bicara ia langsung bertanya demikian yang akhirnya mengundang kejengkelan satu dengan yang lain. Tanpa disadari oleh sang pengurus kontrakan, pertanyaan dan nada bertanya yang berbeda segera menimbulkan kericuhan.

Hal sepele sering kali menimbulkan pertengkaran di antara manusia. Seringkali kita lupa bahwa dibalik semua hal yang kita lakukan membawa kepada suatu kondisi yang tidak terkendali dan mengakibatkan timbulnya dosa.  Di pihak yang satu merasa benar karena dia diberi tanggung jawab oleh pemilik kontrakan untuk mengawasi dan memperhatikan kontrakan tersebut. Di pihak yang lain karena merasa lebih tua dan pernah dulu melihat ada mobil yang masuk juga merasa benar. Ketika kita sampai di posisi ini kita masing-masing merasa benar dan di saat itulah ego kita masing-masing menempatkan diri di depan.  Mari kita lihat ayat di atas. Ketika kita mau saling merendahkan hati, niscaya kita akan menerima pujian.