1 Petrus 2:24, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
“Selamat pagi Pak, Mr.
Chin menunggu Bapak di lobby,” suara reception tempat kami menginap terdengar
di ujung telephone di kamar saya. Mr. Chin adalah supir yang akan membawa kami
ke kota Jiaxing yang akan kami tempuh sekitar 2
jam lamanya dari kota Hangzhou. Saat itu kami sedang melakukan
kunjungan ke sebuah pabrik yang akan melakukan kerjasama jangka panjang untuk
memproduksi salah satu produk untuk perusahaan saya. Setelah kami kembali,
proses negosiasi masih terus berlanjut hingga akhirnya kedua belah pihak mencapai
sebuah kesepakatan. Pengiriman produk pertama akan dilakukan pada bulan ini,
semuanya berjalan mulus. Sampai akhirnya siang tadi saya menerima sebuah email
dari rekanan bisnis, bahwa pembayaran yang kami lakukan ditangguhkan oleh
karena pada kolom slip transfer nama pemilik rekening tidak ditulis dengan
lengkap.
“Reymond, tolong kamu
check slip transfer untuk pembayaran produk dari China yang kita pesan ditangguhkan
karena nama pemilik rekening yang kamu tulis tidak lengkap,” perintahku kepada
staff keuangan saya. “Oh tidak Pak, semua sudah lengkap,” sahut Reymond. “Coba
kamu bawa kepada saya slip pembayaran Uang Muka yang sudah kita lakukan
sebelumnya dengan pembayaran yang kamu lakukan terakhir untuk pelunasan,” jawab
saya. Saya merasa pasti ada yang tidak benar. Setelah kedua dokumen
tersebut tersedia di ruangan saya, saya dapati bahwa benar di slip transfer
yang kedua nama pemilik rekening tidak tertulis dengan lengkap. Kemudian saya
minta Reymond untuk menghubungi pihak bank dan akhirnya setelah dilakukan
pengecekan, pihak bank akan mengirimkan statement letter kepada bank tujuan dan
rekanan bisnis kami di China
pun dapat menerima pembayarannya.
Kesalahan kecil di
dunia ini bisa mengakibatkan sesuatu tertangguhkan atau bahkan terpaksa
dibatalkan. Namun ketika kita melihat kehidupan kerohanian kita, sering kali
kesalahan kita lakukan kepada Tuhan pencipta kita. Hanya karena dua kata yang
kurang, pembayaran tertangguhkan. Seandainya oleh karena dua perbuatan dosa
kita, surga yang dijanjikan Tuhan ditangguhkan untuk dapat kita terima, maka
sungguh mengerikan hidup kita. Namun, di tengah kekurangan dan kelemahan kita
terhadap dosa, Tuhan masih memberikan kita kasih karunia, seperti halnya
statement letter yang memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menikmati
surga bersama Tuhan selama-lamanya. Mari kita renungkan setiap hari akan berkat
kasih-Nya kepada kita di sepanjang kehidupan kita.