Friday, May 15, 2009

Harta Yang Abadi

Yohannes 10 : 10 “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan.”






Saat mengantar anak ke sekolah, saya parkir mobil di depan sekolahnya. “Ayo pap ! Kita turun dulu ! Barangkali saudara kita sudah ketungguan kita nih..!”, kata istri saya mengajak untuk segera keluar dari mobil. Kami memang sedang ada janji untuk bertemu di sekolah ini dengan salah seorang keluarga karena ada hal yang perlu dibicarakan bersama. Karena berangkat lebih awal, jalanan belum macet, sehingga kami bisa tiba lebih pagi. “Adek tunggu di mobil saja ya mam, karena sekolah masih sepi…mending di mobil dulu deh…!”, si kecil membujuk dan kami pun menyetujuinya. Baru saja beberapa langkah kami berjalan kami dikejutkan dengan teriakan suara yang sangat jelas kami kenali. “Mami tolong…!! Papi tolong.. !!”, teriak anak kami dari dalam mobil. Segera kami berlari mendekati mobil dan kami melihat seorang pencuri sedang berusaha keras merampas tas istri saya yang tertinggal di dalam mobil, sementara anak kami berusaha untuk merebutnya dari tangan si pencuri. Tetapi tenaga orang dewasa tentulah lebih kuat dibandingkan dengan anak-anak. Dengan sigap pencuri tersebut langsung lari bersama temannya menaiki motor yang sudah siap menanti di pinggir jalan.

“Waduh pap, bagaimana ini ?? Di tas saya kan ada surat-surat penting, lalu ada hand phone berisi nomor-nomor penting…!”, kata istri saya dengan sedih dan bingung. “Coba mami ingat-ingat lagi ada apa saja yang ada di dalam tas tadi?”, tanya saya. “Oh iya, di situ kan ada sejumlah uang yang harus kita serahkan kepada orang lain, dan itu jumlahnya cukup besar pap…!!”, matanya sudah mulai berkaca-kaca khawatir akan semua yang hilang. “Oke, kalau seandainya bisa dikembalikan oleh pencuri itu, apa yang mami sangat harapkan dari antara ketiga barang tadi..?”, tanya saya menenteramkan hati isteri saya. “Yah…, kalau boleh surat-surat itu di kembalikan pap, karena itu semua surat penting..”, kata istri saya pasrah. “Baiklah, yang hanya bisa kita lakukan adalah mengirim sms ke nomor hand phone mami, kita berikan pesan yang baik. Siapa tahu hatinya tersentuh jika tahu bahwa kita sangat membutuhkan surat tersebut.”, kata saya memberikan jalan keluar. Selama beberapa hari kami terus melakukan usaha itu, terkadang kami juga mengirimkan pesan dimana kami berharap agar Tuhan mengubah hatinya dan mendoakan agar pencuri ini bisa mendapat pekerjaan yang layak. Tetapi usaha kami tidaklah membuahkan hasil apapun. Mereka sama sekali tidak tergerak mengembalikan apa yang kami butuhkan.

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan bahwa pencuri datang untuk membinasakan, tetapi Tuhan datang agar kita memperoleh kehidupan dan memiliki kelimpahan. Di dalam hidup ini terkadang secara manusia kita bisa saja kecewa dengan apa yang kita alami. Kita sadari bahwa dunia ini memang sudah penuh dengan kejahatan, sehingga terkadang ada hal yang sulit untuk kita pahami kenapa harus terjadi, khususnya bila itu terjadi dengan diri kita. Tetapi jika kita pikirkan dengan seksama kita akan menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tidaklah ada yang abadi, karena segala sesuatu dalam sekejap dapat hilang. Namun Yesus menjanjikan harta surgawi yang penuh dengan kelimpahan. Ia telah mempersiapkan kehidupan kekal bagi kita. Harta surgawi yang kita simpan dalam hati kita tidak akan dapat dirampas oleh siapapun. Mari kita tetap memelihara harta surgawi ini agar tetap menjadi milik kita !

Let us stay faithful to Jesus !