Udara di luar agak dingin karena baru saja turun hujan rintik-rintik. Namun suasana hangat terpancar pada wajah-wajah yang hadir tepat waktu untuk mengikuti perbaktian malam sabat atau Vesper tanggal 22 Mei 2009. Tepat pukul 19:30, Bapak Ricky Tambunan, selaku pemimpin acara mengucapkan selamat datang dan selamat sabat. Lagu pembukaan diambil dari lagu “Aku Pikirkan Skarang”. Doa pembukaan dilayangkan oleh Ibu Tina Wira, kemudian diikuti oleh lagu pujian “Bapa, Engkau Sungguh Baik” yang dibawakan oleh anak-anak SD, SMP dan SMA.
Bapak Christian Siboro, yang membawakan renungan pada pembukaan sabat ini, mengawali renungannya dengan pertanyaan “Apa yang kita pikirkan sepanjang minggu ini”. Setiap orang tentu memikirkan banyak hal dalam kehidupannya. Dalam melakukan sesuatu, normalnya, setiap orang tidak akan lepas dari unsur pemikiran. Pikiran inilah yang membuat orang dapat bertindak. Dan bilamana seseorang bertindak tanpa menggunakan pikirannya, maka hal itu menjadi tidak normal alias melakukan gerak refleks saja. Atas dasar pentingnya komponen pengingat itu, maka menggunakan kata ”Ingat” untuk hal-hal yang bersifat sangat penting. Misalnya, “Ingatlah Hari Sabat”. Dan bilamana kita membaca Filipi 4:8-9, bukan hal yang kebetulan bila kita mendapati kata mengingat (ayat 8) mendahului kata melakukan (ayat 9). Allah menginginkan kita untuk pertama kali mengingat (menanamkan sesuatu di pikiran kita), karena Allah tahu, pikiran kita dapat mempengaruhi perbuatan kita. Allah memberikan arti pada kehidupan kita, kalau kita memikirkan hal-hal yang sesuai dengan yang Allah inginkan untuk kita lakukan. Dan dengan mengingatnya kembali, maka kita selalu dapat melakukan hal-hal tersebut secara berkesinambungan dan dapat pula memberikan arti kehidupan bagi orang lain. Contohnya: ”Ingat dan Kuduskanlah Hari Sabat”.
Saat kita menanamkan pikiran tentang hari Sabat (ingat), maka akan diikuti dengan kelakuan untuk menguduskan hari Sabat (melakukan). Dan setelah melakukan (menguduskan hari Sabat), maka kembali kita harus mengingat, agar hal ini dapat menjadi berkesinambungan (tetap mengingat dan menguduskan hari Sabat), sehingga dalam menguduskan hari Sabat, kita juga dapat menjadi berkat untuk orang lain. Selesai renungan, jemaat menyanyikan lagu ”Batu Zaman Itu Memberi Lindungan” dan pembicara menutup perbaktian vesper ini dengan doa penutup. Setelah bersalaman di depan, maka jemaat membentuk lingkaran di halaman gereja dan menyanyikan lagu ”God is so good”. Dan diakhiri dengan mengucapkan ”Selamat Sabat ! Selamat Sabat ! Selamat Sabat ! Tuhan Memberkati ! Haleluyah ! Amin !”