Thursday, May 07, 2009

Suara di Padang Belantara

Tepat jam 19:30, bapak Sontani Purnama mengundang Jemaat Kemang Pratama menyanyikan Lagu Sion nomor 19, “Yesus Terindah” sebagai lagu pembukaan pada perbaktian Rabu Malam tanggal 6 Mei 2009. Setelah Bapak Johnny Situmorang melayangkan doa buka, ibu Sunaryo berserta dengan para ibu-ibu lainnya membawakan lagu pujian “Jauh dan Dekat, Hai Lihatlah” dari lagu sion nomor 161.

Pekabaran Rabu Malam kali ini diambil dari Buku Kerinduan Segala Zaman atau Alfa dan Omega Jilid V Pasal 10, yang berjudul “Suara di Padang Belantara”. Dari pelajaran pada pasal ini, pembicara kita, Pdt. Richard Y Hutauruk menyoroti 3 hal penting. Yang pertama, kita harus sunguh-sungguh datang kepada Tuhan. Kedua, kita tidak boleh memaksa Allah dalam kehidupan kita, melainkan, kita harus berserah kepada Allah, karena Allah tahu yang terbaik untuk kita dan Allah akan memberikan segala sesuatu pada saatnya. Ketiga, bilamana kita mendapat teguran yang keras, mari kita renungkan, apakah teguran itu benar agar kita jangan kecewa.

Kadangkala dalam kehidupan kita, kita sering memaksakan kehendak kita. Kita sering melakukan sesuatu, seolah-olah menolong Allah untuk memecahkan masalah kita. Padahal apa yang kita lakukan itu tidak sesuai dengan rencana Allah, dan bahkan dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar buat kita. Pengalaman Zacharia bisa sama dengan kita. Problem di kantor, di rumah tangga, penyakit. Mintalah pada Allah untuk berkarya dalam kehidupan kita. Jangan pernah berhenti berdoa. Pada saatnya, Allah akan mengaruniakan mahkota. “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tes 5: 16-18.