Thursday, May 21, 2009

Yesus Digoda

Hujan yang turun rintik-rintik tidak mengurangi minat anggota untuk hadir dalam perbaktian Rabu 20 Mei 2009. Tepat jam 19:30 malam, Daniel Simanjuntak sebagai pembawa acara, mengundang anggota untuk menyanyikan lagu pembukaan yang diambil dari lagu sion nomor 154, ”Jangan Ditaklukan”. Usai doa pembukaan yang dilayangkan oleh saudari Vira Chandra, remaja putri diberikan kesempatan untuk memuji Tuhan dengan lagu pujian yang berjudul ”Ada Negri Amat Indah”.

Pada malam hari ini, pekabaran yang diambil dari Buku Kerinduan Segala Zaman pasal 12 yang berjudul “ Yesus Digoda”, dibawakan oleh Bapak Munas Tambunan. Pekabaran ini berisi tentang penggodaan yang dialami oleh Yesus. Pada saat Yesus ada di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa, Ia tidak mengundang pencoaban. Setanlah yang memulai pencobaan karena mengetahui keadaan Yesus yang lapar setelah berpuasa 40 hari. Setan mengklaim sebagai raja dunia, dan menawarkan kerajaannya kepada Yesus. Setan tahu, Anak Allah akan datang untuk menaklukkan setan. Dan, setan tahu, ini adalah saat yang tepat untuk menggoda Anak Allah agar misinya tidak terkalahkan oleh Allah. Setan mulai menggunakan rasa lapar dari Yesus untuk menggodanya. Setan membujuk Anak Allah untuk mengubah batu menjadi roti. Namun, walaupun Yesus merasa sangat lapar dan membutuhan roti itu, Yesus tetap teguh dan tidak jatuh dalam penggodaan ini.

Dalam pekabaran ini, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dalam menghadapi si penggoda. Bilamana si penggoda itu datang, yang kita lakukan adalah berdiam diri, dan jangan melakukan perdebatan. Katakanlah sesuai dengan Firman Allah. ”Ada Tertulis”. Tuhan, adalah Tuhan yang baik, yang memeliharakan bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun. Yang mencukupi makanan mereka dengan manna. Dan, Tuhan yang sama, pasti juga akan tetap memelihara umatNya, bilamana kita tetap bersandar pada Akal Budi Tuhan Alah. Dari semua Firman yang diucapkan Allah, memberi kita kehidupan. Di akhir acara perbaktian, beberapa topik doa diajukan dan doa syafaat malam ini dilayangkan oleh Bapak Rizal Maringka dan Bapak Willy Wuisan. Setelah jemaat melantunkan lagu penutup ”Berdiri Karna Yesus” dari lagu sion nomor 157, Bapak Munas Tambunan, sebagai pembicara mengakhiri kebaktian dengan doa