Friday, May 22, 2009

Seminar Kesehatan “The Silent Killer”

Departemen Rumah Tangga kembali menggelar acara seminar kesehatan. Kali ini acara dilakukan hari sabat siang 16 Mei 2009 setelah potluck. Nara sumbernya adalah Dr. Reynold H Malingkas, Sp.PD dari Rumah Sakit Advent Bandung. Judul pembahasannya adalah “Silent Killer”. Judulnya terdengar seram juga yah, penasaran? Berikut ini rangkuman dari pemaparan yang disampaikan oleh Dr. Malingkas. Yang dimaksud sebagai “silent killer” oleh Dr. Malingkas ternyata adalah KOLESTEROL.

Kolesterol adalah sejenis zat menyerupai lemak berwarna kekungingan yang ada dalam tubuh terutama di pembuluh darah. Sebenarnya kolesterol mempunyai kegunaan juga, yaitu untuk membantu pembentukan membran sel, garam empedu, hormone dan vitamin D. Tetapi jika jumlahnya berlebihan akan menyumbat pembuluh darah sehingga menghambat peredaran darah dan memicu munculnya beberapa penyakit. Kolesterol dalam tubuh dibedakan menjadi 2, yaitu:

HDL (High Density Lipoprotein), jumlah HDL yang tinggi baik bagi kesehatan tubuh karena berfungsi sebagai pembersih kolesterol yang jahat.


LDL (Low Density Lipoprotein), jika jumlah LDL dalam tubuh berlebihan maka akan mudah menumpuk pada pembuluh darah sehingga peredaran darah dipembuluh itu menjadi tidak lancar.


Akibat buruk dari LDL adalah:


1% penurunan LDL mengurangi resiko jantung sebanyak 1%


1% peningkatan LDL meningkatkan resiko jantung sebanyak 3%


Penyebab kolesterol:


1. Makanan

Sumber lemak jenuh dan kolesterol terdapat dalam makanan seperti kuning telur, jeroan, makanan laut (udang, kepiting, kerang, dll), susu, keju, mentega, daging, santan, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit.


2. Kegemukan

Berat badan yang berlebih akan cenderung meningkatkan LDL dalam tubuh.


Untuk mengetahui berat badan yang ideal, kita dapat menghitungnya sebagai berikut:


BB ideal Pria = (tinggi -110) + 10%


BB ideal wanita = tinggi - 100


3. Kurang Olah Raga

Olah raga yang teratur akan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL


4. Jenis Kelamin

Sebelum memasuki usia menopose, wanita cenderung memiliki kadar kolesterol total yang rendah dibandingkan dengan pria pada usia yang sama. Hal ini diduga karena efek dari hormone estrogen dalam tubuh wanita yang mampu menurunkan LDL dan meningkatkan HDL, ini juga yang membuat jantung wanita selama masih mengalami menstruasi terlindungi sehingga resiko terkena serangan jantung lebih rendah dari pada pria.


5. Stress

Keadaan Stress dalam kurun waktu yang lama akan meningkatkan kolesterol


6. Faktor Genetik / Keturunan

Ada beberapa orang yang memiliki kolesterol yang tinggi walaupun sudah menjaga makanan dan pola hidupnya. Ternyata setelah diselidiki, kolesterol juga dapat dipicu oleh faktor genetik.


Penumpukan kolesterol didinding pembuluh darah akan menimbulkan Aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah. Semakin tinggi kolesterol maka semakin tinggi resiko untuk mendapatkan serangan jantung.


Akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh kolesterol yang tinggi:


1. Apabila penyumbatan terjadi dipembuluh darah diotak, maka dapat menyebabkan stroke


2. Hipertensi


3. Penyakit jantung koroner


4. Penyakit arteri perifer (penyempitan pembuluh darah dikaki)


5. Diabetes


6. Atherosklerosis Aorta (penyempitan pembuluh darah di hati)


7. Atherosklerosis arteri ginjal


Jika seseorang mengidap nkolesterol tinggi, maka orang itu tidak akan langsung sakit. Sebab terjadinya suatu penyakit masih dipicu oleh beberapa faktor resiko lain yang saling berinteraksi . Karena itu, jaga dan kurangi faktor resiko agar tubuh tetap sehat. Untuk itu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin (6 bulan atau 1 tahun sekali). Mendeteksi kolesterol tinggi dilakukan dengan pemeriksaan darah di laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan, untuk mendapat hasil yang akurat dianjurkan untuk melakukan puasa selama 9 – 12 jam. Dalam masa puasa masih diperbolehkan untuk minum air putih.


Kadar kolesterol optimal dalam darah:


Total kolesterol <>


HDL-C > 40 mg/dL


LDL-C <>


Trigliseride <>

Tidak semua kolesterol jahat (HDL). Bagaimana kita dapat menghindari kolesterol yang jahat(LDL):


1. Atur pola makan

Pilih makanan yang kaya lemak tak jenuh (minyak zaitun/kanola/jagung, ikan, alpukat)


Hindari makanan yang kaya lemak januh atau lemak trans (gorengan, mentega, daging, dll)


Perbanyak makan makanan berserat (sayuran dan buah-buahan)


2. Turunkan berat badan

Proses penurunan berat badan akan menurunkan LDL-C dan trigliseride serta akan meningkatkan HDL-C.


3. Olah raga

Olah raga yang teratur akan menurunkan LDL-C dan meningkatkan HDL-C.


Usahakan untuk melakukan olah raga 3 – 5 kali seminggu minimal 30 menit sehari yang diawali dengan pemanasan dan peregangan serta diakhiri dengan pelemasan guna menghindari cidera.


Untuk orang yang sudah berusia diatas 40 tahun, dianjurkan untuk melakukan olah raga jalan pagi atau sepeda statis.


4. Konsultasi secara teratur ke dokter.


Di akhir pembahasannya, Dr. Malingkas mengingatkan akan ayat Alkitab didalam 1 Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”. Setelah pembahasan, sesi tanya jawab seputar seminar dimulai.