Wednesday, May 27, 2009

Tuhan Beserta Kita

Suatu sukacita dirasakan oleh seluruh anggota jemaat Kemang Pratama saat berbakti di Sabat 23 Mei 2009. Acara demi acara dinikmati oleh semua anggota jemaat dan tamu-tamu yang hadir hingga acara kebaktian khotbah di laksanakan. Adapun kebaktian khotbah pendahuluan melalui khotbah kecil untuk anak-anak dibawakan Yoan Hutauruk dengan cerita berjudul “Seorang Kakek dan Biola”. Disebutkan ada seorang kakek yang hidupnya di sebuah kota dan hobinya selalu bermain biola di sela-sela waktunya yang senggang, hingga suatu ketika cucu kakek ini pun jatuh sakit dan untuk membawa cucunya ini ke rumah sakit kakek ini tidak memilliki uang sama sekali, hingga akhirnya kakek ini pun merelakan biola-nya untuk dijual kepada seorang ibu. Namun putri ibu ini tidak menyukai biola tadi dan membuangnya ke dalam tong sampah. Singkat cerita seorang tukang pemulung membawa biola tadi ke tengah-tengah keramaian yang sedang melelang berbagai macam barang. Biola ini pun terjual kepada seseorang. Dari kejauhan kakek pemilik biola melihat kejadian ini dan medekati si pembeli. Kakek itu memperbaiki biola yang rusak dan memainkannya. Ternyata biola bisa kembali mengeluarkan suara yang indah. Yoan memberikan ayat terdapat dalam Yohanes 3:16 dan memberikan arti bahwa walaupun manusia pernah jatuh ke dalam dosa akan tetapi Allah tetap mengasihi dan memperhatikan kita. Usai cerita, sebuah lagu istimewa dinyanyikan oleh “The Candle” dimana lagu ini dipersembahkan untuk teman mereka yaitu Christian Kountur dan Kimberly Kountur yang akan pergi mengikuti ayahnya bertugas mengajar di AIIAS Filipina.



Khotbah sabat dibawakan oleh Bapak Ronny Kountur dengan judul “Tuhan Beserta Kita”. Berpijak pada ayat inti Daniel 1 dan Daniel 6, Bapak Ronny menyampaikan bagaimana pengalaman Daniel sebagai hamba Allah yang setia, yang memiliki potensi besar yang Allah karuniakan kepadanya, menjadi seorang yang istimewa di mata Raja. Daniel diberikan kepercayaan untuk menjadi pejabat di istana dan orang kepercayaan ketiga di istana tersebut. Akan tetapi Daniel juga berketetapan untuk tidak memakan makanan yang ada di istana oleh karena Daniel melihat itu adalah makanan yang dilarang oleh Allah. Lebih lanjut Bapak Ronny menceritakan tentang Daniel di lubang singa yang memberi pelajaran bahwa kita sebagai umat Allah juga hidup di tengah-tengah ancaman setan seperti singa-singa yang siap menerkam kita. Daniel memberi teladan, ia berserah penuh kepada Tuhan. Ia bisa dengan tenang tinggal dan tidur di lubang singa. Penyerahan kepada Tuhan dan percaya pada pimpinanNya adalah kunci kemenangan dari Daniel. Kita perlu mencontoh teladan Daniel dengan penyerahan penuh kepada Allah agar kita menang dalam menghadapi tantangan setan. Di akhir khotbahnya, Bapak Ronny memberikan ayat penutup yang diambil dari kitab Yesaya 43:2 bahwa Tuhan selalu beserta dengan kita kemana pun kita pergi dan dalam keadaan apa pun, Tuhan setia memelihara kita. Puji Tuhan untuk pekabaran sabat ini !