Sunday, May 31, 2009

Waktu Bersama Dengan Tuhan

Yeremia 31 : 3 “Dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.”





Saatnya tiba bagi kami untuk berpisah dengan kedua anak kami, karena kini dia harus melanjutkan sekolah di luar kota dan tinggal jauh dari kami. “Mama dan papa merelakan kalian pergi menuntut ilmu, walaupun itu berarti kami sekarang akan kesepian. Belajarlah dengan tekun agar mendapat nilai yang bagus dan berhasil mencapai cita-cita”, kata saya kepada mereka ketika hendak berangkat.“Agar pengorbanan papa dan mama tidaklah sia-sia menyekolahkan kalian.”, papanya bergantian bicara pada saat itu. “Tentu saja pesan mama dan papa akan selalu kami ingat. Kita tidak akan membuat mama dan papa kecewa. Kami akan berusaha sebaik mungkin”, janji si sulung kepada kami. Berpisah dengan anak-anak awalnya memang terasa berat sekali, karena hanya bisa mendengar cerita mereka dari jauh. Apalagi jika mendengar mereka jatuh sakit, hati ini rasanya tidak mampu untuk menahan rasa sedih karena kami tidak dapat dengan mudah mendatangi mereka.

Satu hal yang paling kami nantikan adalah saat mereka datang berlibur. “Ngomong-ngomong..., sebentar lagi kami ujian dan itu berarti kami bisa pulang segera bertemu dengan adik, mama dan papa..”, kata si sulung pada saya. “Mama rasanya sudah tidak sabar loh… untuk dapat segera bertemu dengan kalian!”, jawab saya dengan gembira. Memang saat-saat libur adalah saat yang sangat kami nantikan karena kami dapat lengkap berkumpul. Sesekali kami datang berkunjung ke rumah saudara untuk melepas rindu dan berbagi cerita dengan keluarga besar yang biasanya sudah mengatur waktu untuk kita berkumpul bersama. Pada suatu kesempatan di sore hari, kami sedang duduk santai menunggu hari kedatangan anak-anak, saya bersama istri tengah duduk bersama. “Kalau kita sangat merindukan untuk berkumpul dengan anak-anak, tentunya Tuhan Yesus juga sangat merindukan untuk berjumpa dengan kita anak-anaknya, betul kan ma?”, tanya saya kepada istri. “Betul sekali pa! Tuhan sangat rindu berkumpul bersama-sama dengan kita”, kata istri saya menyetujui.

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan Tuhan mengasihi kita senantiasa, dan kasih-Nya berkelanjutan. Tuhan rindu untuk menggunakan waktu berbicara dengan kita, berbicara tentang hal-hal yang indah. Ia rindu untuk mendengar keluhan-keluhan kita, kesulitan yang kita hadapi dalam perjalanan hidup ini. Tuhan ingin berkumpul dengan kita setiap hari dan mendengar kita berbicara kepada-Nya. Sama seperti kita begitu menikmati saat-saat berkumpul dan berbicara dengan orang-orang yang kita kasihi, Allah juga ingin memiliki waktu bersama dengan kita, mendengar kita menyampaikan sukacita dan dukacita kepada-Nya, karena Ia mengasihi kita. Marilah kita gunakan waktu untuk bersekutu dan berbicara dengan Tuhan setiap hari.

Have a great break !