“Kak …. aku rencana mau ke Jakarta hari Kamis ini, trus hari Jumat sih maunya kita belanja”, inilah isi pesan singkat teman istri saya melalui telepon genggam. “Di mana kita bisa beli tahu seperti yang di Lembang ya, Kak?” tanya teman istri saya lewat pesan singkat berikutnya. Isi pesan singkat ini pun diberitahukan kepada saya. “Jam berapa dia datang trus kapan dia pulang?” tanyaku kepada istri lebih lanjut. “Dia berangkat ke Jakarta jam 6 sore kembali ke kota asal yang dikenal sebagai kota pusat durian dan bika Ambon hari Selasa jam 6 sore juga, trus nanti kita jemput dia di terminal bis Damri aja”, kata istriku dan saya pun menganggukkan kepala menandakan setuju. Istri saya terlibat dalam percakapan dengan temannya yang tinggal di kota lain, mereka saling atur jadwal kegiatan mereka selama temannya ada di Jakarta.
“Kita berangkat ke Bandung yuk sekarang, sekalian aja kita beli pesanan temen Mami ”, ajakku kepada istri pada pagi hari libur dalam rangka menyambut HUT RI ke-66. Waktu menunjukkan pukul 6.15 WIB, “Kita siap-siap aja sekarang biar bisa berangkat cepat trus pulangnya juga bisa cepat supaya bisa mengikuti kebaktian malam hari di gereja nanti”, lanjutku berkomentar kepada istri. Kami pun segera berkemas-kemas dan mempersiapkan segala sesuatu. Tepat pukul 7.20 WIB, mobil yang kami tumpangi pun meluncur memasuki jalan tol arah Jakarta – Cikampek untuk terus melaju menuju ke Bandung. Perjalanan kami cukup lancar pada pagi hari libur itu dan tiba di Bandung dengan selamat. Seluruh pesanan teman istri saya pun kami telah beli walau harus kami dapatkan dari beberapa tempat yang berbeda dan berjarak cukup jauh di kota itu, belum lagi kemacetan menemani perjalanan kami selama di kota itu. Namun demi teman baik istri saya, kami merelakan waktu, uang dan tenaga untuk memenuhi seluruh keperluan sahabat.
Seandainya pesan singkat yang kita terima itu datangnya dari Allah, akankah kita meresponsnya dengan segera. Akankah kita dengan cepat akan meluangkan waktu, uang dan tenaga kita demi menyenangkan hati Allah sama seperti saya dan istri saya yang segera merespons dan mengorbankan segala sesuatu demi seorang sahabat yang kami anggap selama ini telah memberikan pertolongannya kepada kami? Bagaimana dengan berkat yang tidak terhingga, berkelanjutan dan kita nikmati setiap hari dari Allah, siapkah kita berkorban demi Allah dan kebaikan-Nya tanpa harus berbantah-bantah dan menunda waktu? Ayat pagi ini menghimbau kita untuk memiliki respons yang sama seperti respons Abraham ketika Allah meminta maka Abraham bertindak dengan segera tanpa menunda waktu dan banyak bertanya? Lihatlah dan milikilah pengalaman Abraham bersama Allah oleh karena penurutan Abraham, maka ia mendapatkan upah yang terindah dalam hidupnya, berada di surga bersama Yesus, Sang Juruselamat. Kiranya kita akan menjadi Abraham Modern dalam setiap sikap dan responsnya atas perintah Allah. Allah memberkati kita semua. Amin.
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :