Friday, August 26, 2011

Menghadapi Rasa Takut…

Markus 4:39, "Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: 'Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali."

"S
elamat datang di Kota Sumedang”, itulah tulisan di gerbang kota yang menyambut kami saat memasuki jalan utama masuk Kota Sumedang. Waktu menunjukkan pukul 6.30 pagi. Kami dan rombongan dari salah satu Jemaat di Bandung berkesempatan melakukan pelayanan gereja di daerah Wado, Sumedang. Sebelum kami berangkat menuju Wado, rombongan singgah dan berkumpul di rumah keluarga kami yang tinggal di Kota Sumedang. Kota Sumedang dan sekitarnya belum ada gereja. Hanya ada kelompok doa kecil di mana ada tiga hingga empat keluarga di sana dan melakukan kebaktian di rumah–rumah keluarga. Ada Hamba Tuhan dan keluarganya yang melayani di daerah Sumedang dan Wado untuk pelayanan rohani dan membuka Kelompok Pendalaman Alkitab yang merupakan cabang dari jemaat kami di Bandung. Untuk pelayanan rohani inilah kami berkunjung ke Wado yang letaknya sekitar 2 kilometer dari Kota Sumedang di daerah yang mayoritas penduduknya berasal dari saudara sepupu kita yakni Muslim.

Tepat pada pukul 7:00 pagi rombongan pun berangkat dengan mengendarai lima buah mobil dan perjalanan ke Wado ditempuh selama 2 jam, melewati jalur luar kota yang sudah di aspal dan sekitar 1 jam melewati jalan pedesaan sempit yang berbatu dan sedikit terjal selama 1 jam. Setelah satu jam perjalanan, kami pun memasuki jalan pedesaan yang sempit dan berbatu namun berlumpur karena daerah itu diguyur hujan sepanjang malam. Semakin lama jalan semakin terjal dan sempit, hanya bisa dilewati oleh satu buah mobil saja. Terkadang bila berpapasan dengan mobil lain, kami pun harus bergantian memberikan jalan. Di luar perkiraan kami ternyata semakin lama, jalan menuju ke gereja tersebut semakin ekstrim, sempit, licin, dan berlumpur. Ban mobil pun sudah dipenuhi lumpur tebal. Karena itu, kami memilih jalan yang agak ke pinggir, agar ban mobil tidak licin oleh lumpur. Namun tiba-tiba ban belakang mobil kami selip persis di sisi jurang. Kami sontak terkejut saat melihat di sebelah kiri kami ada jurang, keringat dingin mengucur. Kami berdoa dalam hati, berusaha tenang dan kami percaya bahwa dengan pertolongan Tuhan, maka mobil akhirnya bisa dikendalikan menjauh dari pinggir jurang. Akhirnya, kami pun tiba pada pukul 11.00 WIB yakni empat jam perjalanan dari kota Sumedang setelah melalui perjalanan yang menakutkan. Acara kebaktian pelayanan rohani pun akhirnya dapat kami laksanakan dan berlangsung dengan baik dan menyenangkan walau awalnya kami diliputi rasa takut, cemas dan galau ketika kami melihat warna langit kelabu seakan-akan hujan segera akan turun.

Ada kekuatan besar di balik kedamaian Yesus Kristus. Itu adalah sesuatu yang bisa kita minta dalam keadaan paling menyusahkan, ketika kita tercengkeram oleh kegelisahan atau tersiksa oleh rasa khawatir. Bahkan ketika pikiran kita tidak bisa memahaminya, namun hati kita percaya dan berfokus kepada damai sejahtera-Nya bukan pada masalah-masalah kita, dengan membiarkan iman kita mengempiskan rasa takut kita, maka kita dapat saksikan pengalaman indah bersama Allah yang kita sembah. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini: