Monday, August 15, 2011

MENUAI YANG DITABUR

Galatia 6:7, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”


Saya dan keluarga telah beberapa hari menginjakkan kaki kami di bumi negeri matahari terbit atau lazim juga dikenal dengan negeri Sakura. Kedatangan saya ke negeri ini dalam rangka kunjungan bisnis sekaligus digabungkan dengan wisata keluarga pada saat liburan musim panas. Sejenak kami berkemas untuk melanjutkan perjalanan mengunjungi lokasi wisata, telepon di hotel berdering. “Pa, telepon buat Papa”, kata anak kami. “Hello, Sahabatku. Selamat pagi”, demikian suara dari telepon terdengar di telingaku. Itu adalah suara pimpinan perusahaan salah satu rekanan perusahaan kami yang ada di Negara tersebut dan saya telah beberapa kali bertemu dengannya.

“Sahabatku”, ia melanjutkan perkataannya, “Saya tau kamu datang ke sini bersama dengan istri dan anak-anakmu. Namun sayang, sejak hari ini sampai hari Rabu yang akan datang saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya, tapi hari Kamis atau Jumat, saya ada waktu sehari penuh untuk bersama dengan kamu dan keluarga. Saya mau kita putuskan satu hari untuk berwisata bersama dan saya akan menjemputmu dan keluarga ke hotel”. Pembicaraan kami terputus sampai di situ dan kata sepakat diantara kami telah tercapai. “Ada apa Pa?” Tanya anak-anak kami. “Oh, seorang rekanan bisnis perusahaan Papa mau ngajak kita jalan-jalan seharian hari Kamis depan”, saya menerangkan isi pembicaraan kami kepada anak-anak kami. “Kok, baek banget orang itu Pa mau ngajak kita jalan-jalan?” lanjut anak saya bertanya. Saya pun menceritakan kepada anak-anak kami bahwa sang Pebisnis asal negeri Sakura ini pernah datang ke Indonesia dan saya menjamu dia seistimewa mungkin layaknya seorang tamu kerajaan perlu dijamu khusus dan setibanya ia dinegerinya, ia menuliskan surat ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk semua pelayanan yang telah saya lakukan kepadanya.

“Anak-anakku, tepat seperti nas Alkitab bahwa apa yang ditabur orang, itu pula yang akan dituainya. Taburlah benih-benih kebajikan dan kebaikan, maka engkau akan menuainya kelak pada saat dan tempat yang kamu tidak pernah duga dan jangan pernah pamrih untuk setiap perbuatan baik yang telah kita lakukan.” Inilah satu pelajaran yang saya tanamkan kepada anak-anak pada pagi itu dan pelajaran yang sama saya rindu bagikan kepada sahabat-sahabatku pengunjung dan pembaca roti pagi di website kami. Untuk setiap perbuatan baik ada balasan yang baik Allah siapkan akan kita tuai kelak namun kita berharap agar kita menjadi orang yang hanya menabur benih kebaikan dan pertolongan bagi orang lain gantinya benih kejahatan, agar perkara-perkara yang indah kiranya mendampingi langkah kaki kita setiap saat, sebab itulah yang Allah kehendaki. Allah menolong kita berbuat kebajikan bagi setiap orang. Amin

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" dibawah ini :