“Papa, besok abang mau main futsal sama temen-temen ya?” Putra sekaligus anak tertua kami memohon persetujuan untuk diijinkan bermain futsal dengan teman-teman sepergaulannya esok hari, yang bertepatan dengan hari libur. Maklum, bagi kaum lelaki baik usia paruh anak-anak hingga paruh baya, jenis olah raga yang satu ini mendapat perhatian lebih besar dari jenis olah raga ngetrend lainnya selama ini. Tidak heran jikalau banyak bangunan yang dulunya dipergunakan sebagai gudang penyimpanan barang disulap menjadi lapangan futsal karena lebih menjanjikan dan sangat diminati banyak orang hingga saat ini.
“Abang bisa aja main futsal besok pagi, namun satu hal yang abang harus ingat bahwa kamu punya satu tugas yang tidak boleh dilalaikan setiap hari apalagi di hari libur”, jawabku kepada anak kami. “Kalo kamu mau supaya besok pagi bisa main futsal, sebaiknya kamu selesaikan tugas itu malam ini yang seharusnya kamu selesaikan esok pagi”, nasehatku lebih lanjut kepadanya. Maklum saja karna sejak bulan Januari tahun ini, saya, istri dan anak-anak harus berbagi tugas dan mengerjakan tugas kami masing-masing tanpa mengharapkan bantuan orang lain. Bibi yang dulunya tinggal bersama kami, telah kembali ke kampung halaman. “Gimana kalau kita tidak usah pakai pembantu di rumah Ma, sekaligus ngajarin anak-anak kita untuk bisa mengerjakan pekerjaan rumah supaya mereka terbiasa memiliki tanggung jawab disamping mengembangkan kemampuan anak kita agar terbiasa dan dapat membagi waktu dengan baik serta menumbuhkan rasa tanggung jawab”, inilah ide yang saya tawarkan kepada istri saat pembantu kami kembali ke kampung halaman dan bagusnya ide ini diterima oleh istri saya.
Saya cukup senang melihat komitmen anak-anak kami yang dengan setia dan tanpa mengeluh mengerjakan setiap tugas yang telah diembankan kepada mereka. Terlihat anak-anak kami lebih matang dalam menyikapi setiap persoalan lewat mengajar mereka bekerja dan memiliki tanggung jawab setiap hari. Bahkan mereka telah berhasil dalam mengelola waktu sedemikian rupa sehingga seluruh tugas yang diembankan terlaksana kendati pun mereka harus kerjakan hingga malam hari tatkala mereka ingin bepergian ke luar rumah esok harinya. Saya hanya berdoa kepada Tuhan supaya saya dan istri dapat mempersiapkan mereka kelak tidak saja untuk sukses di dunia ini, teristimewa sukses dalam pendidikan rohani mereka sehingga kami sekeluarga dapat tinggal bersama dengan Juruselamat dunia ini yakni Yesus Kristus di surga kelak. Kiranya kita, baik sebagai ayah dan ibu dapat menuntun harta kekayaan yang Allah titipkan kepada kita, yakni anak-anak siap diangkat ke surga kelak. Mulailah sejak hari ini, mengajarkan anak-anak untuk sanggup bekerja, bertanggung jawab dan menghargai Allah sebagai penopang hidup mereka. Amin
Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :