Thursday, August 18, 2011

Sepeda Ontel Antik

Filipi 4:5, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!”











“Hallo, selamat sore Pak. Saya berharap bapak dalam keadaan baik-baik selalu”, suara itu terdengar menyapa saya lewat telepon. “Hai, Pak. Apa kabar juga, sejauh ini sih saya baik-baik saja. Ada cerita apa nih yang mau dibagikan ke saya?” saya kembali menjawab tegur sapa sang bapak. Ia adalah salah seorang dari sekian banyak orang yang termasuk ke dalam komunitas sepeda ontel, yang tinggal di wilayah kabupaten yang sama dengan saya tinggal, hanya saja ia tinggal di kecamatan yang berbeda. Kebetulan saya merupakan bagian dari komunitas itu yang setiap minggunya bahkan di hari-hari besar nasional, kami mengadakan olah raga bersama sambil membangun jaringan komunikasi dan pergaulan yang lebih luas dengan berbagai orang dari lapisan masyarakat yang berbeda, suku, agama dan latar belakang pendidikan dan keluarga yang berbeda-beda namun memiliki satu hobi yang sama yakni menjelajah alam ciptaan Tuhan melalui sepeda ontel yang menggunakan bahan bakar nafas hidup dari Allah, tanpa emisi gas buang dan tidak mencemarkan alam.

“Besok dalam rangka hari kemerdekaan Negara kita, gimana kalau komunitas kita yang berasal dari daerah Pondok Gede datang berkunjung ke daerah tempat tinggal bapak supaya kita bersilaturahmi sekaligus mengadakan olah raga sehat bersama? Tanya sang bapak kepada saya. “Oh, gitu ya Pak. Ok, kita siap! Dengan senang hati kita menerima kedatangan teman-teman dari Pondok Gede besok”, saya pun mengkonfirmasikan kesediaan kami untuk menerima kunjungan mereka. “Ok, Pak sampai ketemu besok kalo gitu, thanks ya Pak”, jawab sang bapak. Esok harinya, saya dan anak-anak kami pun bersiap diri menjemput mereka di jalan raya besar sebelum belokan kearah kompleks perumahan kami. Pertemuan dan silaturahmi pun terjalin pada pagi hingga sore itu. Saya berusaha menjamu mereka sebaik mungkin termasuk mempersiapkan makan siang untuk mereka di salah satu restoran yang ada di dekat lokasi perumahan kami. Mujur bagi saya, karena saya mendapat potongan harga cukup berarti bagi jamuan makan siang sebanyak itu. Segala sesuatu berjalan dengan baik, bahkan mereka meminta berkunjung ke rumah kami dan pintu terbuka lebar bagi mereka, hingga mereka pulang ke rumah mereka dengan suasana bergembira.

Sahabatku, ayat kita pagi ini mengajak agar kebaikan hati kita dapat diketahui oleh semua orang, bukan untuk dipamerkan atau mendapatkan pujian dari orang lain, namun Allah mau dimana kita hidup bergaul dan bermasyarakat, hendaknya orang lain, siapa pun dia baik satu suku maupun bukan satu suku dan kepercayaan dengan kita tetapi dengan begitu dapat mengetahui bahwa kualitas pelayanan hidup kita bagi sesama menunjukkan kita penganut Kristus yang ramah, rendah hati, suka bergaul dan melayani bahkan tutur kata kita membawa kesejukan bagi setiap hati yang remuk dan hancur, jiwa yang membutuhkan pertolongan sehingga orang lain akan melihat bahwa kepercayaan yang kita miliki membawa pengaruh yang baik bagi orang lain melalui keteladanan hidup kita. Saya percaya bahwa di dalam pelayanan yang tulus dan disertai sukacita ada berkat istimewa didalamnya bagi orang yang melakukannya dan ada kuasa penginjilan bagi orang yang menerima pelayanan itu. Tuhan memberkati kita hari ini. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :