Monday, August 01, 2011

INDAH PADA WAKTUNYA

Pengkhotbah 3:11a, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka...”



“Kali ini cukup, saya tidak akan lagi mencoba untuk merajut sebuah hubungan yang serius untuk suatu pernikahan…Cukup !!!" Inilah yang muncul di benak saya di saat kehidupan asmara kandas lagi untuk ke-sekian kalinya. Tetapi itu hanya kekecewaan yang sementara, lalu saya mulai bertanya apa rencana-Mu Tuhan dalam kehidupan saya ke depan? Dalam kehancuran hati, doaku meminta “Tuhan bentuk aku sesuai kehendakMu!” dan aku serahkan seluruhnya ke dalam tangan Tuhan.

Di suatu Minggu pagi, kelompok orang muda gereja di mana tempat aku rutin berbakti bersiap- siap untuk pergi berpetualang ke alam bebas. Rencana ini sudah dipersiapkan satu bulan sebelumnya karena akan diadakan kompetisi jalan sehat melintasi alam yang juga diikuti oleh gereja-gereja lainnya. Saya menerima pesan singkat di HP saya dari seorang teman wanita anggota gereja yang sudah lama tidak jumpa. “Hai bang, apa kabar…ikut yuk ke acara PAPA (Pemuda Advent Pencinta Alam), sampai jumpa di gereja yah?” Lalu saya pun bersiap dan berkumpul di gereja dan kami semua berangkat ke tempat yang sudah di tentukan. Sebuah perjalanan petualangan alam yang kami rasakan sungguh menyenangkan dan di kesempatan perjalanan itu saya dan teman wanita yang sudah lama tidak berjumpa itupun mulai berbincang-bincang dan bertukar pikiran. Saat berjumpa pertama kali dengan dia empat tahun yang lalu, dalam pikiran saya tidak pernah terbersit suatu rencana untuk dapat menjalin sebuah hubungan yang serius lebih dari hubungan seorang teman biasa tetapi hubungan kami pun terus berlanjut berkat tuntunan Tuhan dan dukungan dari keluarga dan anggota gereja dalam suatu kesempatan acara retreat gereja kami pun sepakat untuk menjalani hubungan yang serius. Puji Tuhan berkat tuntunan Tuhan kami pun akhirnya diberkati dalam suatu upacara pernikahan yang kudus.

Aku minta kepada Bapa setangkai bunga segar, Dia beri aku kaktus berduri. Ku minta pada Allah hewan mungil yang cantik, Dia beri aku ulat bulu. Ku sempat sedih, kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini... namun kemudian .... kaktus itu berbunga, sangat indah sekali, dan ulatpun berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik... itulah jalan dari-Nya indah pada waktu-Nya... Dia tidak memberi apa yang kita harapkan tetapi memberi apa yang kita perlukan. Walau kadang sedih, kecewa, terluka.. Tetapi jauh di atas segalanya adalah... bahwa Dia merajut yang terbaik untuk kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :