Thursday, September 03, 2009

Badai Pasti Berlalu

Yakobus 1:12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”







Keluarga kami telah beberapa tahun merintis usaha rumah makan. Kami begitu sibuk dengan usaha rumah makan kami yang berkembang cukup baik, kami begitu yakin bahwa tidak akan ada masalah yang terjadi dengan usaha ini. Tetapi sebagai manusia kita memang memiliki kemampuan yang terbatas untuk melihat masa depan. “Pa, berita pagi ini mengatakan bahwa luapan lumpur di Porong sudah tidak terkendali ! Kini lumpur sudah menutupi sawah dan rumah penduduk !”, teriak istri saya sambil matanya tertuju di televisi. “Bagaimana mungkin itu terjadi ma…? Sedari kecil kita tinggal di daerah ini tidak pernah ada hal-hal yang aneh.”, jawab saya tidak percaya. “Papa lihat sendiri, kini pemerintah ikut membantu agar rakyat yang terkena dampak luapan lumpur itu bisa dipindahkan ke lokasi lain. Mereka sudah kehilangan segalanya !”, katanya lagi sambil terus menatap tayangan di televisi. Saat itu semua berharap agar masalah ini cepat teratasi, tetapi kenyataannya tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Lumpur ini menjadi berita besar dimana-mana karena sudah menjadi masalah bagi semua orang dan terutama bagi kami.

“Waduh bagaimana ini pa…! Semakin hari semakin sedikit saja pengunjung di restoran kita. Sekarang kita sudah mencapai titik yang terendah karena tingkat kunjungan hanya 20% saja !”, istri saya berkata di satu pagi dengan wajah khawatir. “Kita harus berserah kepada Tuhan ma…, kesulitan ini bukan hanya dialami oleh kita saja. Ada banyak orang yang lebih susah dari kita saat ini. Mereka kehilangan rumah, harta, pekerjaan bahkan keluarga mereka tercerai-berai karena malapetaka ini.”, kata saya memberi kesabaran kepada istri. “Tetapi bagaimana dengan usaha kita pa…? Bagaimana jadinya jika masalah ini tidak bisa juga teratasi, bisa-bisa usaha kita nanti akan tutup ! Semua kegiatan usaha di sekitar kita ini pasti terkena dampaknya dan tentu saja uang semakin sulit didapati.”, istri saya kembali menganalisa keadaan di depan. “Kita serahkan saja kepada Tuhan ma…, mungkin ini juga peringatan Tuhan kepada keluarga kita. Sering karena begitu sibuknya kita ini, sehingga lupa untuk menyisihkan waktu bagi Tuhan.”, jawab saya mengoreksi diri. Apa yang saya perkirakan benar-benar terjadi. Tiga tahun sudah masalah ini terjadi dan tidak ada jalan keluarnya, usaha kami sudah hampir tutup “Kenapa semua ini terjadi pa…? Kenapa Tuhan tidak menolong kita ? Dimana Tuhan saat ini pa...?”, tanya anak saya kecewa. “Nak..., justru Tuhan ada bersama dengan kita. Tuhan ingin mengingatkan kita yang suka lupa menyisihkan waktu bagi-Nya. Berkat Tuhan tidak hanya datang melalui materi, tetapi juga melalui semua yang terjadi, sehingga kita bisa melihat bagaimana Tuhan bisa melindungi kita.”, jawab saya menenangkan anak saya. Hari-hari kemudian membuat kami memang betul-betul bergantung kepada Tuhan. Kesulitan ini mengajarkan kami untuk berserah dan percaya. Memasuki tahun ke-empat kondisi keuangan kami mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Usaha kami kembali bisa berjalan, walau perlahan. Kesulitan ini membuat kami sekeluarga menjadi tekun untuk mempelajari firman Tuhan dan menyisihkan waktu untuk bertemu dengan Tuhan setiap hari. Tidak seperti dulu, ketika kami sulit untuk memiliki waktu bagi Tuhan.

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan orang yang tahan dalam pencobaan akan menerima mahkota kehidupan yang Tuhan janjikan kepada yang setia kepada-Nya. Roda-roda kehidupan terus bergulir setiap hari. Terkadang kita ada di atas, terkadang kita ada di bawah. Kita terus berjuang setiap hari agar tetap berada di atas roda kehidupan. Terkadang hal ini membuat kita lupa kepada Tuhan, karena begitu sibuk dengan pelbagai urusan kehidupan. Saat kita terjatuh, jangan kecewa. Tuhan mengasihi kita sehingga Dia ijinkan kita melalui pencobaan, termasuk berada di bawah roda kehidupan. Pencobaan seperti ini memberi kita kesempatan untuk kembali datang dekat kepada-Nya, berserah dan bergantung kepada-Nya. Saat pencobaan datang, percayalah, itu karena Tuhan mengasihi kita dan Tuhan mau agar kita bergantung pada-Nya untuk melewati pencobaan ini. Setiap ujian bertujuan memurnikan iman kita. Pada waktu-Nya, Tuhan akan menunjukkan kemurahan-Nya. Badai pasti berlalu.

Have a good day !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” di bawah ini.