Wednesday, September 02, 2009

Harapan Umur Panjang

Seminar rumah tangga dalam KKR Wilayah 4 di hari Selasa 1 September 2009 baru saja berakhir. Lagu pujian kedua dibawakan oleh “Faith Singer” dari jemaat Villa Nusa Indah yang berjudul “Berserah kepada Yesus” dan “Ya Allah Aku Mau”. Kedua lagu ini dinyanyikan dengan merdu dan mengangkat jiwa pendengar untuk menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Sambil lagu diperdengarkan, para diakon yang bertugas mengedarkan pundi-pundi persembahan. Doa persembahan dilayangkan oleh bapak Christian Siboro.

Lagu tema di KKR ini “Kita Punya Satu Pengharapan” dinyanyikan untuk menyambut pembicara. “Kemarin malam kita punya pengharapan untuk berpindah dari dunia ini menuju ke surga. Kita sudah belajar mengenai tanda-tanda kedatangan-Nya.”, seru Pendeta Lubis dengan semangat mengawali firman Tuhan. Malam ini Pendeta Lubis membawa pelajaran berjudul “Harapan Umur Panjang”. “Semua orang tidak ada yang mau cepat mati. Pasti semua ingin umur panjang. Survey yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa umur rata-rata orang Indonesia adalah 53 tahun.”, papar Pendeta Lubis akan statistik umur orang Indonesia. “Banyak orang menderita berbagai mancam penyakit. Kolesterol, asam urat, lever, ginjal dan lain sebagainya. Kalau kita membeli motor ataupun mobil, kita akan diberikan sebuah buku petunjuk (manual book) oleh dealer. Buku ini berisi petunjuk kapan untuk ganti oli, kapan untuk servis, sehingga motor atau mobil tersebut dapat lebih tahan lama (awet) dan tidak cepat rusak. Tubuh kitapun demikian. Allah juga telah memberikan buku petunjuk (manual book) kepada kita, yaitu Firman Tuhan (Alkitab). 80% penyakit disebabkan oleh makanan. Kalau tubuh sehat, maka jiwa akan sehat, seperti yang terdapat dalam 3 Yohanes 2:1”, lanjut Pendeta Lubis lagi.

“Kita harus mengunyah makanan sebanyak 32 x sebelum makanan itu kita telan. Makanan mempengaruhi hidup seseorang. Terkadang orang tidak sabar mengunyah sampai 32 x. Apalagi kalau makanan itu pedas dan bersambal. Orang akan terburu-buru makan, tanpa mengunyah dengan baik dan langsung dicampur oleh tegukan air minum. Hal ini tidak baik bagi pencernaan. Banyak penyakit dapat dipicu oleh pencernaan yang tidak sehat.”, terang Pendeta Lubis akan resiko makan yang terburu-buru. Lebih dari itu, orang yang gemar memakan makanan pedas, cenderung mudah tersulut emosinya. Dalam buku diet dikatakan bahwa kita harus mengurangi bumbu-bumbuan, apalagi yang pedas. Pendeta Lubis bercerita tentang kejadian di daerah Sumatera dan Sulawesi. Banyak orang-orang di daerah ini suka dengan makanan pedas. Mereka mudah tersulut emosinya, mudah meledak amarahnya. Ilustrasi tentang orang yang menabrak anjing dan cara penghitungan ganti rugi yang unik, mengundang tawa dari yang hadir.

Pendeta Lubis kemudian mengutip ayat dalam Kejadian 1:29, “Berfirmanlah Allah: Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.”. “Ayat ini menjelaskan kepada kita untuk mengutamakan makanan kelas utama atau kelas VIP. Inilah makanan yang utama yang disediakan oleh Tuhan bagi manusia, yaitu tumbuhan berbiji dan buah-buahan. Ketika manusia yang mula-mula hidup di dunia menikmati makanan kelas VIP ini, umur mereka mencapai 969 tahun. Pendeta Lubis memanggil beberapa anak-anak seperti Malvin Simanjuntak, Joshua Simanjutak dan Velan Sormin. Kepada mereka diberikan aneka macam buah-buahan segar untuk dipegang di depan.

“Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, maka Allah memperkenalkan makanan kelas dua, yaitu biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti yang terdapat dalam Kejadian 3:18. Pada saat makanan kelas dua diperkenalkan, umur manusia telah menurun menjadi hanya 800 tahun-an saja.”, kata pendeta Lubis sambil memanggil beberapa anak remaja putri ke depan. Mereka diminta memegang aneka macam sayuran seperti kangkung, sawi, bayam, dan lainnya. Mereka mengumpamakan kelompok manusia yang makan makanan kelas dua.

“Setelah peristiwa air bah, maka diperkenalkan makanan kelas 3 seperti yang dicatat dalam Imamat 11:3. Makanan ini berupa daging hewan. Dan setelah itu, umur manusia berkurang drastis. Rata-rata umur manusia sekarang ini susah untuk mencapai 100 tahun.”, jelas Pendeta Lubis tentang hubungan makanan dengan panjangnya usia seseorang. Pendeta Lubis memegang piring berisi nasi, daging sapi, daging ikan, dan daging ayam sambil mengatakan inilah yang diutamakan oleh kebanyakan orang untuk dimakan saat ini. Namun, pada beberapa bagian dunia, seperti penduduk di pegunungan Himalaya (Humsa), dapat mencapai umur 150 tahun. Mereka bangun jam 4 atau 5 pagi, tidur pada jam 6 atau 7 sore, naik turun gunung, tidak ada TV, makan biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran. Di California, ada seorang Advent yang berusia 105 tahun dan masih diperkenankan untuk memperpanjang Surat Ijin Mengemudi (SIM) di usia yang sudah lanjut ini.

“Tetapi kini keadaan kita terbalik. Makanan kelas 3 telah dijadikan makanan pertama. Orang lebih memilih memakan daging, ketimbang biji-bijian dan buah-buahan. Buah-buahan yang sesungguhnya makanan kelas satu atau VIP hanya digunakan sebagai pencuci mulut. Bila kita menginginkan umur panjang, maka kita harus “Return to Eden”, kembali kepada makanan yang mula-mula.”, urai Pendeta Lubis. Kita harus mengikuti petunjuk dalam Firman Tuhan. Secara bertahap, kurangilah makanan kelas 3 – makanan daging. Dari makanan daging ini, tidak semuanya bisa kita makan. Ada makanan yang boleh kita makan dan ada makanan yang tidak boleh kita makan seperti yang ditulis dalam Imamat 11:21.

“Minuman yang menyehatkan bagi tubuh kita adalah air putih (natural water). Kopi dan teh adalah racun bagi tubuh kita. Kopi mengadung kafein dan teh mengandung tannic acid (tannin atau polifenol). Semua ini dapat meracuni tubuh kita.”, terang Pendeta Lubis tentang jenis minuman yang sehat dan juga yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, kedua jenis minuman ini harus kita hindarkan. Kitab Ayub fasal 20 ayat 12 dan 16, bertutur tentang rokok. Rokok mengandung sedikitnya 200 elemen berbahaya bagi kesehatan. 1 batang rokok akan memperpendek umur manusia sebanyak 34,6 menit. 1 pak rokok akan memperpendek umur orang sebanyak 11,5 jam. 2 pak rokok akan memperpendek umur sepanjang 24 jam. Rokok dapat memperpendek usia seseorang. Pendeta Lubis mengajak orang untuk menghindari makanan, minuman, rokok, kebiasaan yang tidak sehat, agar kita dapat memiliki harapan umur yang panjang. “Read The Bible”, itulah caranya. “80% penyakit disebabkan oleh karena lidah. Oleh karena pemanjaan selera. Mari kita kembali kepada makanan yang Tuhan khususkan untuk kita. Buah-buahan, biji-bijian, dan sayur-sayuran agar umur kita panjang. Dengan bantuan Tuhan, kita akan mampu untuk mengendalikan selera kita, agar tabiat kitapun berubah menjadi lebih baik.”, kata Pendeta Lubis menjelaskan pentingnya mengatur makanan kita agar kita dapat berumur lebih panjang.

Mengakhiri firman Tuhan malam ini, Pendeta Lubis mengutip ayat dalam Yesaya 55 ayat ke-2, “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.” Pendeta Lubis mengajak kita membelanjakan makanan yang sehat dan berharga buat tubuh kita, agar kita berumur panjang. Puji Tuhan untuk pekabaran pengharapan untuk umur panjang pada malam ini. Anda mau menerima berkat pekabaran pengharapan yang lainnya ? Datanglah di KKR wilayah 4 malam ini di GMAHK Kemang Pratama ! Kita akan menerima berkat sukacita pengharapan lewat firman Tuhan.