“Kita Punya Satu Pengharapan” sebagai lagu tema KKR ini dinyanyikan semua yang hadir untuk memulai pekabaran yang dibawakan oleh Pdt. J. Lubis, sambil diiringi oleh ensemble biola dari jemaat Jakasampurna.
Mengawali pekabaran malam ini, Pendeta Lubis mengutip ayat
Ada 4 tanda-tanda kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai berikut :
1. Dunia alamiah (Matius 24) :
Terjadinya kelaparan, penyakit, gempa bumi, peperangan dan tanda-tanda dilangit.
Pendeta Lubis menunjukkan fakta bahwa
pada abad pertama hanya ada terjadi satu kali gempa bumi. “Abad kedua, terjadi dua kali gempa bumi. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin sering terjadi gempa bumi. Bahkan saat kita menginjak tahun ke-sembilan di abad 21 ini, sudah terjadi paling sedikit 300-an gempa bumi. Peperangan terjadi di banyak tempat. Hal ini menggenapi tanda-tanda yang tertulis dalam alkitab.”, seru Pendeta Lubis menerangkan deretan angka statistik tentang sejarah gempa bumi di dunia ini.
2. Dunia intelek (Daniel 12:4) :
“Pengetahuan bertambah-tambah, penemuan transportasi dan komunikasi yang semakin canggih, komputer, dan lain-lain. Komputer, alat komunikasi yang canggih seperti handphone, alat transportasi super cepat dan yang lainnya setiap tahun selalu ada penemuan baru yang menunjukkan kemajuan intelektual manusia dan menggenapi tanda-tanda kedatangan Yesus seperti yang disampaikan dalam alkitab.”, urai Pendeta Lubis lebih lanjut tentang kemajuan dunia intelektual.
3. Dunia sosial (Yakobus 5:1-3) :
“Adanya inflasi dan defaluasi, demontrasi, PHK, kontra majikan vs buruh, jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Keadaan perekonomian dunia yang belum kunjung membaik saat ini, diwarnai krisis di banyak perusahaan global, dan berakibat pada ratusan ribu pemutusan hubungan kerja. Hal ini membuat buruh dan majikan saling bertentangan, dan
terjadi perbedaan yang semakin lebar antara yang kaya dan miskin. Kembali, ini menggenapi tanda-tanda kedatangan Yesus kedua kali.”, lanjut Pendeta Lubis lagi tentang tanda yang ketiga dari kedatangan Yesus.
4. Dunia moral (2 Timotius 3:1-5) :
Masa sukar, manusia mencintai diri sendiri, hamba uang, pembual, meningkatnya tindakan kriminal, dan lain-lain. Ada sebuah ilustrasi tentang seorang pendeta yang mengajarkan jemaatnya bila kita punya dua baju, maka kita harus memberi satu kepada orang yang membutuhkan. Hal ini didengar oleh anaknya. Setibanya ia di rumah, dia lihat papanya punya 12 buah jas di dalam lemari. Dia berikan 11 buah jas kepada orang yang membutuhkan. Papanya marah, lalu anak ini berdalih bahwa bukankah itu yang papanya ajarkan. “Ilustrasi ini mengajarkan bahwa banyak manusia yang mencintai diri dan mengabaikan orang lain yang lebih membutuhkan. Pendeta Lubis juga menceritakan tentang menurunnya moralitas di banyak tempat yang ditunjukkan dengan peningkatan pelacuran, kejahatan, dan pelbagai tindakan yang tidak bermoral.”, papar Pendeta Lubis tentang mencintai diri dan pelbagai penurunan moralitas di dunia ini.
Keempat tanda-tanda ini terasa begitu nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Kita dapat melihat dengan jelas, mendengar setiap hari, membaca dari waktu ke waktu, lewat pelbagai media berita. “Di satu sisi ini mengkhwatirkan kita
dengan keadaan dunia yang merosot. Namun di sisi lain, kita melihat bahwa ini adalah kegenapan dari tanda-tanda yang disebut Alkitab, bahwa Yesus akan datang segera dan tanda-tanda ini menunjukkan hal itu tidak lama lagi. Kita patut berterima kasih pada Tuhan karena Tuhan sudah memberi tanda-tanda kedatanganNya, agar kita lebih waspada dan bersiap. Bersiaplah untuk berpindah dari dunia ini, untuk mendapatkan hidup yang kekal, yang tidak mempunyai problema lagi, nanti di surga yang menjadi tujuan kita. Kiranya berkat Tuhan menjadi bagian kita. Amin.”, kata Pendeta Lubis memberikan kesimpulan pelajaran yang baik malam ini. Pelajaran ini memberikan pengharapan kepada semua yang hadir akan satu hidup baru, hidup yang kekal yang akan kita semua terima saat Yesus datang kembali. Melihat kegenapan tanda-tanda, kedatangan Yesus sudah sangat dekat sekali. Anda mau menerima pengharapan dalam hidup ini ? Mari hadir di seri lanjutan KKR wilayah 4 di GMAHK Kemang Pratama pada malam ini. Jangan ketinggalan untuk menerima berkat sukacita dan pengharapan !
Terjadinya kelaparan, penyakit, gempa bumi, peperangan dan tanda-tanda dilangit.
Pendeta Lubis menunjukkan fakta bahwa
2. Dunia intelek (Daniel 12:4) :
“Pengetahuan bertambah-tambah, penemuan transportasi dan komunikasi yang semakin canggih, komputer, dan lain-lain. Komputer, alat komunikasi yang canggih seperti handphone, alat transportasi super cepat dan yang lainnya setiap tahun selalu ada penemuan baru yang menunjukkan kemajuan intelektual manusia dan menggenapi tanda-tanda kedatangan Yesus seperti yang disampaikan dalam alkitab.”, urai Pendeta Lubis lebih lanjut tentang kemajuan dunia intelektual.
3. Dunia sosial (Yakobus 5:1-3) :
“Adanya inflasi dan defaluasi, demontrasi, PHK, kontra majikan vs buruh, jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Keadaan perekonomian dunia yang belum kunjung membaik saat ini, diwarnai krisis di banyak perusahaan global, dan berakibat pada ratusan ribu pemutusan hubungan kerja. Hal ini membuat buruh dan majikan saling bertentangan, dan
4. Dunia moral (2 Timotius 3:1-5) :
Masa sukar, manusia mencintai diri sendiri, hamba uang, pembual, meningkatnya tindakan kriminal, dan lain-lain. Ada sebuah ilustrasi tentang seorang pendeta yang mengajarkan jemaatnya bila kita punya dua baju, maka kita harus memberi satu kepada orang yang membutuhkan. Hal ini didengar oleh anaknya. Setibanya ia di rumah, dia lihat papanya punya 12 buah jas di dalam lemari. Dia berikan 11 buah jas kepada orang yang membutuhkan. Papanya marah, lalu anak ini berdalih bahwa bukankah itu yang papanya ajarkan. “Ilustrasi ini mengajarkan bahwa banyak manusia yang mencintai diri dan mengabaikan orang lain yang lebih membutuhkan. Pendeta Lubis juga menceritakan tentang menurunnya moralitas di banyak tempat yang ditunjukkan dengan peningkatan pelacuran, kejahatan, dan pelbagai tindakan yang tidak bermoral.”, papar Pendeta Lubis tentang mencintai diri dan pelbagai penurunan moralitas di dunia ini.
Keempat tanda-tanda ini terasa begitu nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Kita dapat melihat dengan jelas, mendengar setiap hari, membaca dari waktu ke waktu, lewat pelbagai media berita. “Di satu sisi ini mengkhwatirkan kita