Tuesday, September 01, 2009

Harapan Hidup Kekal

Ibu Poppy dan Pendeta Lubis baru saja mengakhiri seminar rumah tangga yang baik pada malam kedua KKR wilayah 4 di hari Senin 31 Agustus 2009 ini. Semua yang hadir merasakan berkat dan kepuasan dalam hati lewat seri rumah tangga selama dua malam berturut-turut ini. Sebuah lagu berjudul “Yang Terutama” merupakan lagu pujian kedua yang dibawakan oleh jemaat Tomou Tou, Bekasi dalam format trio dan diiringi oleh gitar dan bas gitar. Sambil mendengarkan lagu yang dikumandangkan, para diakon mengedarkan pundi-pundi untuk memungut persembahan. Doa persembahan dilayangkan oleh Pdtm. B. Lingga.

“Kita Punya Satu Pengharapan” sebagai lagu tema KKR ini dinyanyikan semua yang hadir untuk memulai pekabaran yang dibawakan oleh Pdt. J. Lubis, sambil diiringi oleh ensemble biola dari jemaat Jakasampurna. Mengawali pekabarannya, pembicara memulai dengan menjawab satu pertanyaan yang masuk sehubungan dengan pelajaran malam yang lalu. Pertanyaannya: “Apakah sukacita merupakan jalan masuk ke Surga?”. Pendeta Lubis menerangkan bahwa saat di Surga nanti, kita tidak membawa sertifikat-sertifikat. Yang kita bawa adalah tabiat. Dan sukacita adalah bagian dari tabiat. Oleh karena itu kita perlu mengembangkan sikap sukacita selagi kita hidup di dunia. Sukacita bisa didapat lewat sikap bersyukur, percaya dan bergantung penuh kepada Tuhan. Ini akan kita bawa ke surga. Kerajaan surga penuh dengan sukacita. Kita perlu mengembangkan sikap penuh sukacita setiap hari.

Mengawali pekabaran malam ini, Pendeta Lubis mengutip ayat dalam Matius 24:3. Ayat ini menceritakan ketika itu Yesus tengah duduk di atas bukit Zaitun datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. “Kata mereka: ‘Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’ Pertanyaan ini juga menjadi pertanyaan banyak orang sekarang ini. Tuhan tidak akan membiarkan manusia itu binasa, maka Tuhan memberikan tanda-tanda kedatanganNya”, kata Pendeta Lubis mengawali khotbahnya. Di dalam Amos 3:7 disebutkan, “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.”

Ada 4 tanda-tanda kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai berikut :

1. Dunia alamiah (Matius 24) :
Terjadinya kelaparan, penyakit, gempa bumi, peperangan dan tanda-tanda dilangit.
Pendeta Lubis menunjukkan fakta bahwa pada abad pertama hanya ada terjadi satu kali gempa bumi. “Abad kedua, terjadi dua kali gempa bumi. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin sering terjadi gempa bumi. Bahkan saat kita menginjak tahun ke-sembilan di abad 21 ini, sudah terjadi paling sedikit 300-an gempa bumi. Peperangan terjadi di banyak tempat. Hal ini menggenapi tanda-tanda yang tertulis dalam alkitab.”, seru Pendeta Lubis menerangkan deretan angka statistik tentang sejarah gempa bumi di dunia ini.

2. Dunia intelek (Daniel 12:4) :
“Pengetahuan bertambah-tambah, penemuan transportasi dan komunikasi yang semakin canggih, komputer, dan lain-lain. Komputer, alat komunikasi yang canggih seperti handphone, alat transportasi super cepat dan yang lainnya setiap tahun selalu ada penemuan baru yang menunjukkan kemajuan intelektual manusia dan menggenapi tanda-tanda kedatangan Yesus seperti yang disampaikan dalam alkitab.”, urai Pendeta Lubis lebih lanjut tentang kemajuan dunia intelektual.

3. Dunia sosial (Yakobus 5:1-3) :
“Adanya inflasi dan defaluasi, demontrasi, PHK, kontra majikan vs buruh, jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Keadaan perekonomian dunia yang belum kunjung membaik saat ini, diwarnai krisis di banyak perusahaan global, dan berakibat pada ratusan ribu pemutusan hubungan kerja. Hal ini membuat buruh dan majikan saling bertentangan, dan terjadi perbedaan yang semakin lebar antara yang kaya dan miskin. Kembali, ini menggenapi tanda-tanda kedatangan Yesus kedua kali.”, lanjut Pendeta Lubis lagi tentang tanda yang ketiga dari kedatangan Yesus.

4. Dunia moral (2 Timotius 3:1-5) :
Masa sukar, manusia mencintai diri sendiri, hamba uang, pembual, meningkatnya tindakan kriminal, dan lain-lain. Ada sebuah ilustrasi tentang seorang pendeta yang mengajarkan jemaatnya bila kita punya dua baju, maka kita harus memberi satu kepada orang yang membutuhkan. Hal ini didengar oleh anaknya. Setibanya ia di rumah, dia lihat papanya punya 12 buah jas di dalam lemari. Dia berikan 11 buah jas kepada orang yang membutuhkan. Papanya marah, lalu anak ini berdalih bahwa bukankah itu yang papanya ajarkan. “Ilustrasi ini mengajarkan bahwa banyak manusia yang mencintai diri dan mengabaikan orang lain yang lebih membutuhkan. Pendeta Lubis juga menceritakan tentang menurunnya moralitas di banyak tempat yang ditunjukkan dengan peningkatan pelacuran, kejahatan, dan pelbagai tindakan yang tidak bermoral.”, papar Pendeta Lubis tentang mencintai diri dan pelbagai penurunan moralitas di dunia ini.

Keempat tanda-tanda ini terasa begitu nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Kita dapat melihat dengan jelas, mendengar setiap hari, membaca dari waktu ke waktu, lewat pelbagai media berita. “Di satu sisi ini mengkhwatirkan kita dengan keadaan dunia yang merosot. Namun di sisi lain, kita melihat bahwa ini adalah kegenapan dari tanda-tanda yang disebut Alkitab, bahwa Yesus akan datang segera dan tanda-tanda ini menunjukkan hal itu tidak lama lagi. Kita patut berterima kasih pada Tuhan karena Tuhan sudah memberi tanda-tanda kedatanganNya, agar kita lebih waspada dan bersiap. Bersiaplah untuk berpindah dari dunia ini, untuk mendapatkan hidup yang kekal, yang tidak mempunyai problema lagi, nanti di surga yang menjadi tujuan kita. Kiranya berkat Tuhan menjadi bagian kita. Amin.”, kata Pendeta Lubis memberikan kesimpulan pelajaran yang baik malam ini. Pelajaran ini memberikan pengharapan kepada semua yang hadir akan satu hidup baru, hidup yang kekal yang akan kita semua terima saat Yesus datang kembali. Melihat kegenapan tanda-tanda, kedatangan Yesus sudah sangat dekat sekali. Anda mau menerima pengharapan dalam hidup ini ? Mari hadir di seri lanjutan KKR wilayah 4 di GMAHK Kemang Pratama pada malam ini. Jangan ketinggalan untuk menerima berkat sukacita dan pengharapan !