Friday, September 04, 2009

Membangun Keluarga Seutuhnya

Tidak terasa, KKR satelit wilayah 4 yang dilangsungkan di GMAHK Kemang Pratama telah memasuki hari yang kelima atau hari terakhir di hari Kamis 3 September 2009 ini. Jam masih kurang dari pukul 18:30 malam. Para penerima tamu, seperti Reinhard Matindas dan kawan-kawannya telah siap untuk menyambut semua yang hadir pada acara Kebaktian Kebangunan Rohani ini. Menjelang dimulainya acara, tamu yang datang kian banyak. Bapak Gilbert Sinaga dan ibu Sri Pelawi dengan penuh sukacita memimpin semua yang hadir untuk menyanyikan puji-pujian. Beberapa lagu dinyanyikan dengan semangat dan acara KKR malam ini dimulai. Saat Ibu Yunita Wuisan menyapa yang hadir dengan semangat, “Apa kabarmu hari ini ?”, semua yang hadir secara serentak menjawab yel-yel ini dengan mengatakan, “Luar biasa!”.

Kemudian Ibu Yunita Wuisan bertanya kepada jemaat dan tamu-tamu, “Siapa yang merasa tidak beruntung malam ini boleh angkat tangan ! Saya akan berikan hadiah uang bagi yang merasa tidak beruntung malam ini !”. Ternyata semua yang hadir tak ada yang mengangkat tangan, ini berarti semua yang hadir pada KKR ini merasa beruntung karena memiliki kesempatan boleh datang berbakti dan menerima berkat Tuhan di malam ini. “Allah peduli” dinyanyikan bersama sama sebagai lagu pembukaan, dan pendeta DH Manurung melayangkan doa buka. Jemaat Narogong membawakan lagu” Terbang Tinggi Bagaikan Rajawali”, sebagai pujian yang pertama . Lagu dinyanyikan dengan kompak dan merdu.

Lagu tema “ In The Home” dinyanyikan bersama-sama dengan semangat untuk memulai seminar rumah tangga yang dibawakan oleh ibu Poppy Lubis yang mengambil tema “Membangun Keluarga Seutuhnya”. Jemaat dan tamu-tamu berdiri menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat, diikuti oleh gerakan tangan terhadap teman yang duduk di kiri-kanan mereka. Ketika tempo lagu dipercepat lagi, suasana keriangan sangat terasa meliputi hati setiap yang hadir di gereja.

Ibu Poppy Lubis siap untuk memulai seminar rumah tangga. “Apa penyebab hubungan suami isteri rusak ? Saat ini di berita infotainmen, ada pasangan artis terkenal yang akan bercerai. Kalau saja mereka hadir di acara ini, pasti mereka mengurungkan niat untuk bercerai.”, kata Ibu Poppy mengawali seminar. Ada 4 penyebab rusaknya hubungan suami isteri :

1. Mementingkan diri sendiri
Yakobus 4 : 1-2, “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” “Kita harus membangun kembali hubungan yang rusak dengan mendahulukan orang lain. Kita perhatikan kepentingan suami/isteri dan anak-anak kita. Di dalam Filipi 2:4 diingatkan agar kita jangan mementingkan diri sendiri. Kita harus memperhatikan kepentingan orang lain, dalam hal ini adalah kepentingan pasangan hidup dan anak-anak kita.”, seru Ibu Poppy tentang penyebab pertama kerusakan rumah tangga.

2. Tinggi hati
Kepada yang hadir Ibu Poppy bertanya, kira-kira apa salah satu rahasia rumah tangga bahagia yang telah dipelajari di malam sebelumnya. Sebuah hadiah dijanjikan bagi yang dapat menjawab dengan tepat. Seorang ibu menyahut dari bangkunya “Kerendahan hati”. Jawaban yang tepat ! Ibu Poppy memberikan hadiah sebuah Alkitab kepada Ibu Rumayar. “Jangan pernah mengejek pasangan kita. Jangan sombong dan merasa lebih hebat dari pasangan kita. Kita harus merendahkan hati satu dengan yang lain. Ayat di dalam Amsal 16:18 mengatakan bahwa tinggi hati mendahului kehancuran dan kejatuhan.”, lanjut Ibu Poppy tentang hal kedua yang dapat merusak rumah tangga. “Kita harus membangun kembali hubungan yang rusak dengan kerendahan hati. Jika kita bersalah, mintalah maaf pada pasangan kita agar keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Nasehat Alkitab dalam Filipi 2:3-5, mengingatkan kita agar saling merendahkan hati kepada yang lain dan jangan memperhatikan diri sendiri. Kita harus mengganggap orang lain lebih utama dari diri kita. Bila kerendahan hati dipelihara, maka rumah tangga akan selalu berbahagia.”, jelas Ibu Poppy mengenai pentingnya sikap rendah hati dalam keluarga.

3. Rasa tidak aman
“Kecurigaan mendatangkan rasa tidak aman. Rasa tidak aman mendatangkan ketakutan. Kecurigaan akan merusak kesehatan dan kebahagiaan rumah tangga. Suami atau istri harus memelihara kepercayaan terhadap satu dengan yang lain. Sering berdoa dan percaya kepada pimpinan Tuhan bagi pasangan kita, maka kita akan lepas dari rasa curiga.”, kata Ibu Poppy tentang cara melepaskan rasa curiga. Firman Tuhan dalam Amsal 29:25 mengatakan orang percaya akan dilindungi oleh Tuhan. “Kita tidak perlu takut, bilamana kita tidak bersalah. Bangunlah kembali hubungan yang rusak dengan kasih. Kasih akan mendatangkan kepercayaan. Ini dinasehatkan dalam kitab 1 Yohanes 4:18, yang menyebutkan bahwa di dalam kasih tidak ada ketakutan. Siapa yang takut, dia tidak memiliki kasih.”, terang Ibu Poppy tentang bagaimana menghilangkan rasa tidak aman dan kecurigaan.

4. Kemarahan, dendam, benci
Perasaan marah, dendam dan benci yang dipendam dalam hati akan mendatangkan rasa gelisah. Kita tidak bisa tidur. Dapat menyebabkan sakit dan akan berpengaruh kepada keluarga. Jika pasangan kita melakukan kesalahan, biarlah kita memaafkan dia. Hilangkanlah kemarahan, dendam dan benci agar kita bisa awet muda.”, kata Ibu Poppy yang disambut senyuman dari yang hadir. Ibu Poppy mengutip Ayub 5:2 yang mengatakan bahwa orang bodoh dibunuh oleh sakit hati. Itu sebabnya kita buang jauh rasa sakit hati dengan memaafkan. “Bangunlah kembali hubungan yang rusak dengan saling memberi maaf. Forgive and forget. Dalam Kolose 3:13 dikatakan agar kita mengampuni seorang dengan yang lain dan jangan menaruh dendam, karena Tuhan telah mengampuni kita semua.”, lanjut Ibu Poppy.

“Semakin dekat hubungan dengan pasangan, maka semakin eratlah rumah tangga itu. Dahulukanlah Yesus dan dekatkanlah satu dengan yang lainnya. Biarlah rumah tangga kita menjadi keluarga yang berbahagia. Jadikanlah rumah tangga sebagai surga kecil di dunia.”, kata Ibu Poppy menyimpulkan dan mengharapkan setiap rumah tangga yang hadir di KKR wilayah 4 ini agar memiliki rumah tangga yang bahagia. Tentunya harapan ini juga menjadi pengharapan kita semua. Di akhir seminar rumah tangga ini, Ibu Poppy mengajak semua yang hadir untuk berdoa. Kita semua merasakan berkat yang begitu indah melalui pekabaran yang disampaikan oleh Ibu Poppy dan Pendeta Lubis lewat seminar rumah tangga setiap malam.