Friday, September 04, 2009

Keajaiban Yesus dan Belajar Minuman Sehat

Hari Kamis 3 September adalah malam terakhir KKR wilayah 4 yang berlangsung di GMAHK Kemang Pratama. Pada malam ini anak-anak dilayani oleh guru-guru sekolah sabat dari jemaat Kemang Pratama. Yoan Hutauruk dan Felicia Tambunan memimpin adik-adik yang hadir untuk menyanyikan lagu energizer dibantu oleh Marcel Pelaupessy, Junior Tampubolon dan Veber Sormin. Di malam terakhir ada sekitar 80 orang anak hadir diantaranya ada 3 orang tamu yang setia hadir setiap malamnya. Puji Tuhan ! Doa buka dilayangkan oleh ibu Sari Tobing.
Pelajaran kesehatan disampaikan oleh ibu Annie Simanjuntak.

Malam itu pelajaran yang diberikan adalah tentang air. Anak-anak belajar tentang manfaat air dan bagaimana cara minum air yang benar, yaitu 10 menit sebelum makan. Ibu Annie menganjurkan sebaiknya minum air putih dulu dan setelah makan hanya boleh minum 1 teguk air saja. Setelah 1 jam, baru kita dapat minum air putih sebanyak-banyaknya. Anak-anak juga belajar tentang minuman yang tidak baik diminum yaitu teh, kopi, dan minuman bersoda. Malam ini ada slogan baru yang dipelajari yaitu “Apapun makanannya, minumnya air putih saja !”. Guru-guru menyediakan hadiah berupa sikat gigi yang diberikan kepada anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Di akhir pelajaran anak-anak diberikan minuman yang sehat yaitu juice jambu dan jeruk tanpa gula yang sudah disiapkan oleh ibu Ellen Sudianto.

Pelajaran Alkitab tentang Yesus disampaikan dengan cara yang berbeda dari malam-malam sebelumnya. Guru-guru dari Kemang Pratama menyampaikan cerita Yesus dalam bentuk drama singkat yang dilakonkan dengan cara yang menarik membuat anak-anak sangat antusias memperhatikannya. Cerita babak pertama adalah cerita tentang Yesus menyembuhkan orang yang sakit kusta. Dalam cerita itu orang yang sakit kusta nampak sangat kesusahan dengan rasa gatal yang mendera tubuhnya. Namun mereka memperoleh pengharapan sembuh ketika Yesus datang. Mereka bergembira ketika Yesus menyembuhkan mereka dan puji-pujian diangkat oleh mereka bagi Yesus.

Drama babak kedua adalah cerita tentang Yesus yang mengusir setan-setan yang ada pada seseorang dan memindahkan setan-setan itu kepada kawanan babi. Yesus sanggup mengalahkan dan mengusir setan, karena Yesus adalah Tuhan Allah yang penuh dengan kuasa. Guru-guru yang mengambil bagian dalam drama ini adalah bapak Richard Pelaupessy sebagai Yesus, ibu Odoria Pelaupessy, ibu Tina Wira, ibu Miske Tampubolon dan ibu Gladys sebagai orang yang sakit kusta dan pada drama yang kedua mereka berperan sebagai kawanan babi. Ibu Evelyn berperan sebagai orang yang kerasukan banyak setan dan ibu Sari Tobing beserta ibu Naomi Tobing berperan sebagai orang yang mengejek orang-orang yang sakit kusta sekaligus berperan sebagai pemilik kawanan babi. Anak-anak terlihat dapat lebih memahami cerita tentang Yesus yang mampu membebaskan orang dari penyakit juga dari pengaruh jahat setan lewat drama. Penyerapan anak yang lebih cepat akan satu cerita dengan memperhatikan drama dapat terlihat dari jawaban-jawaban yang diberikan anak-anak atas setiap pertanyaan yang diberikan oleh ibu Ully Tambunan tentang kedua cerita itu. Semua anak-anak dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan akurat.

Sesi selanjutnya adalah sesi prakarya. Seperti biasanya dalam kelas prakarya anak-anak berbagi kelas. Di kelompok kelas Taman Kanak-Kanak mereka diajak untuk mewarnai. Mereka kelihatan asyik dengan pensil warna yang disediakan sambil mewarnai kertas yang berisi gambar-gambar. Kegiatan di kelompok kelas 1-3 SD adalah mengerjakan puzzle. Mereka dengan serius berusaha menyatukan potongan-potongan kertas menjadi ke bentuk yang semula. Di kelompok kelas 4-6 SD mereka belajar membuat ikan dari pita. Mereka kelihatan asyik sekali dengan guntingan-guntingan pita yang dapat disusun menjadi bentuk ikan. Ketika selesai, mereka kelihatan gembira dengan hasilnya. Doa tutup dilayangkan oleh ibu Annie Simanjuntak dan sebelum pulang anak-anak mendapat kue-kue yang bisa mereka bawa pulang.