Wednesday, September 02, 2009

Mendoakan Musuh Kita

Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”




Saya pernah membaca artikel tentang seorang pelayan Tuhan yang terkenal memiliki kemampuan untuk mengasihi orang yang telah menyakiti hatinya. Banyak orang yang begitu terkesan dengan kasih yang dimilikinya. Ketika saya membaca tulisan ini, saya hampiri istri saya. “Mama, coba baca artikel ini….”, kata saya menyerahkan artikel kepada istri saya untuk dibaca. “Artikel tentang apa ya pa? “, tanyanya bingung sambil berusaha membaca artikel yang saya sodorkan. “ Ini loh, tentang kisah pelayan Tuhan. Sikapnya sangat patut untuk kita contoh ma. Ada banyak hal yang dia lakukan untuk berbuat baik dan hal itu benar-benar ada dalam kehidupan nyata kita sekarang ini. ”, jelas saya. Setelah istri saya membaca dia pun terkesan. “Wah.. wah.., papa memang betul ! Hal seperti ini adalah tantangan bagi kita yang mengaku pengikut Kristus.”

Kami berdua jadi ingat perlakuan seseorang yang sangat tidak menyenangkan hati kami. Apa yang baik yang sudah kami berikan untuk dia dan keluarganya ternyata dibalas dengan teror dan ancaman yang menyakitkan hati. Masih teringat jelas ketika peristiwa itu terjadi. “Kita berikan yang baik tetapi justru sambutan yang diberikan adalah hal-hal yang menyakitkan hati. Kenapa mereka begitu ya pa…”, tanya istri saya kembali mengingat peristiwa itu. “Yah begitulah manusia ma, yang dilihat hanya apa yang dapat memberikan keuntungan bagi dirinya saja”, jawab saya mencoba menjelaskan kepadanya. “Sudahlah, sebaiknya kita doakan saja dia, siapa tahu dia menjadi orang yang lebih baik di saat mendatang.”, lanjut istri saya. “Mulai sekarang kita lupakan saja peristiwa itu, karena tidak ada manfaatnya. Biarlah kita belajar untuk mengasihi orang yang menyakiti hati kita, siapa tahu kita bisa berhasil. Sehingga kita bisa menjadi pengikut Kristus yang selalu memiliki kasih”, jawab saya. “Mama setuju sekali dengan pendapat papa, semoga mereka nanti akan sadar sehingga akhirnya kita semua memiliki kedamaian.”, jawab istri mengakhiri pembicaraan kami hari itu.

Ayat renungan pagi ini mengatakan agar kita mengasihi musuh kita dan berdoa bagi merek ayang menganiaya kita. Firman Tuhan mengungkapkan sebuah cara yang sangat berbeda dengan dunia. Untuk menghadapi musuh, kita tidak perlu menggunakan senjata dan membalas. Kita berikan musuh kita kasih. Anak-anak Tuhan membalas orang yang mencaci dan menganiaya mereka bukan dengan kekerasan dan kebencian, melainkan dengan doa. Apabila kita berbuat baik hanya kepada orang-orang yang berbuat baik kepada kita, maka tidak ada bedanya anak Allah dengan orang lain yang tidak mengenal kasih Allah. Mari kita mulai dengan langkah-langkah kecil. Kita doakan musuh kita dan kita lakukan hal-hal yang baik untuk mereka. Apabila kita sudah terbiasa mempraktekkan hal hal kecil ini, maka Tuhan akan menuntun kita kepada langkah-langkah kemenangan berikutnya dalam hidup kita.

Let us share the love of Jesus to everyone today !

Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.