Matius 5:48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Sesuai janji, maka pada hari yang sudah ditentukan saya pun segera berangkat menuju ke kota pelanggan kami. Setibanya di bandara, saya segera masuk ke dalam. Terlihat antrian begitu panjang. “Rupa-rupanya banyak juga orang yang berangkat pagi seperti ini…”, kata saya dalam hati. “Kok antriannya tidak bergerak ya pak”, tanya seorang calon penumpang di belakang saya. “Kelihatannya dua orang di depan sedang ada masalah bu. Petugas meminta surat khusus untuk barang-barang yang dia bawa.”, jelas saya seadanya. “Pemeriksaan sedang ketat ya pak, tapi untuk kebaikan kita juga…” , katanya seolah bicara sendiri. Walau menunggu cukup lama antrian ini akhirnya berakhir. Berikutnya saat mau memasuki ruang tunggu, saya harus kembali melalui pemeriksaan kedua kali. Kembali ada masalah dengan calon penumpang lain. “Maaf pak, korek api gas bapak kami tahan karena tidak boleh membawa alat seperti ini di dalam pesawat”, petugas pemeriksa menjelaskan kepada penumpang yang berdiri di depan saya. Dengan tekun petugas pemeriksa melanjutkan tugasnya, memeriksa penumpang satu persatu, agar bisa dipastikan tidak ada alat yang bisa membahayakan penumpang beserta pesawat yang dinaiki.
Ayat renungan di pagi yang sejuk ini mengatakan hendaknya kita sempurna, karena Bapa kita adalah sempurna. Perjalanan dengan pesawat udara, menuntut semua penumpang mengikuti semua peraturan keselamatan penerbangan dan melalui pemeriksaan yang ketat. Ada banyak tahapan yang dilalui untuk memastikan semua calon penumpang menuruti aturan dan layak untuk terbang. Kita semua tengah berjalan menuju ke surga. Semua penghuni surga sempurna, karena Allah kita sempurna. Sementara kita berjalan dan hidup di dunia, kita akan belajar untuk memperbaiki diri kita yang masih jauh dari kesempurnaan. Kita masih memiliki sikap ego, kita masih bersifat tidak sabar, kita mudah sekali marah, kita belum memiliki kelemah-lembutan, kita mungkin belum memiliki kasih kepada semua orang. Tuhan mau kita meninggalkan satu per satu kelemahan kita selagi kita hidup di dunia. Kelemahan-kelemahan ini tidak dapat kita bawa lagi bersama kita, saat Yesus datang menjemput dan mengajak kita mengarungi perjalanan menuju surga, karena surga itu sempurna. Ada banyak ujian yang kita lalui, yang akan mengajar kita untuk meninggalkan kelemahan-kelemahan itu di belakang kita, agar kita dapat terus bersiap sebagai calon penghuni kerajaan surga. Marilah kita berusaha setiap hari meninggalkan kelemahan-kelemahan kita. Kita minta Roh Kudus menolong kita, agar kita sanggup berjalan setiap hari lebih baik dari hari kemarin.
Have a wonderful day !
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda !